Pencari Kerja di Sukabumi Dilatih Pengelasan Hingga Menjahit
Para pencari kerja ini diberikan teori dan praktek serta menjalani uji kompetensi
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Para pencari kerja di Kota Sukabumi dibekali dengan keahlian khusus yang dibutuhkan pasar kerja. Harapannya mereka mempunyai kemampuan personal yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Pelatihan ini misalnya digencarkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berdasarkan klaster kompetensi. Di mana kegiatan tersebut mulai dibuka pada Selasa (2/8/2022) di SMKN 4 Sukabumi.
'' Pelatihan ini mengukur kemampuan para pencari kerja dan menumbuhkan sikap percaya diri,'' ujar Kepala Disnaker Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi, Senin. Sasaran adalah para pencari kerja usia produktif sebanyak 101 orang yang mengikuti pelatihan menjahit 36 orang pengelasan 25 orang, dan tata boga 40 orang.
Para pencari kerja ini kata Yadi, diberikan teori dan praktek serta diakhirnya menjalani uji kompetensi. Nantinya selepas pelatihan peserta akan mengikuti program pemagangan di sejumlah perusahaan seperti Saga Multi, Great Apparel dan tata boga di Sunda Coffee.
'' Di tengah kondisi pandemi banyak sektor yang terpengaruh bukan hanya kesehatan, pendidikan, termasuk juga sangat besar pada sektor ekonomi ketenagakerjaan,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi saat membuka acara. Di mana dalam rentang waktu 2020-2021 angka pengangguran meningkat yang sebelumnya tidak pernah terjadi dan ketika pengangguran naik maka terjadi peningkatan kemiskinan.
Di mana tenaga kerja produktif tidak terakomodir di perusahaan karena sementara waktu dirumahkan. Itu salah satu dampak pandemi pada ketenagakerjaan.
Di sisi lain kata Fahmi, kebutuhan SDM akan digantikan dengan teknologi karena tidak bisa dipungkiri ketika teknologi meningkat maka penggunaan tenaga bekerja dikurangi. Misalnya transaksi keuangan melalui non tunai dan penerapan lainnya.
'' Harus menpersiapkan diri dengan skill kemampuan individual untuk beradaptasi dengan perubahan zaman termasuk teknologi,'' ungkap Fahmi. Sistem digitalisasi juga harus beradaptasi termasuk proses pendidikan pelatihan berbasis kompetensi dengan mengasah kemampuan individual karena itu jaid bekal beradaftasi dengan perkembangan zaman.
Sehingga kata Fahmi, persiapkan kemampuan individual jadi kata kunci dalam seberapa siap kemampuan akan jadi tolak ukur kalau tidak siap akan terdampak. Dalam pelatihan ini diberikan memampuan pengelasan jangan disiasiakan kemampuan ini agar mampu bersaing di tengah pasar kerja.
Sementara pelatihan ketatabogaan terkait perizinan PIR, laik higiene, sertifikat halal dan akan difasilitasi pemda. Namun pelatihan tidak akan bermanfaat jika tidak ditindaklanjuti oleh para peserta.