Dosen Universitas BSI Edukasi Masyarakat Agar Siap Digital di TVRI Kalimantan Barat

Era digital saat ini sudah dirasakan di depan mata.

istimewa
Yoki Firmansyah, dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak sukses tampil di TVRI Kalimantan Barat dalam acara Dialog Publik dengan tema Masyarakat Siap Digital. Bertempat di studio TVRI Kalimantan Barat, acara ini disiarkan pada Selasa (26/7) pukul 14.00-15.00 WIB.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK--Yoki Firmansyah, dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak sukses tampil di TVRI Kalimantan Barat dalam acara Dialog Publik dengan tema Masyarakat Siap Digital. Bertempat di studio TVRI Kalimantan Barat, acara ini disiarkan pada Selasa (26/7/2022) pukul 14.00-15.00 WIB. 

Baca Juga


Dalam acara tersebut, Yoki menjelaskan era digital saat ini sudah dirasakan di depan mata. Sehingga, mau tidak mau, suka atau tidak masyarakat harus siap menghadapinya. Semua sisi kehidupan sudah disentuh era digital, mulai dari pendidikan, ekonomi, dunia usaha dan industri. Semuanya terus bergerak kearah digitalisasi, sehingga masyarakat harus siap menghadapinya. 

“Era digital memang mendatangkan banyak manfaat, tapi dibalik itu juga mendatangkan beberapa hal negatif, seperti banyak hilangnya profesi yang bersifat konvensional, kejahatan pun berubah menjadi kejahatan digital. Tapi, dibalik itu semua juga muncul profesi baru seperti animator, desain grafis, bahkan konten kreator, jadi masyarakat tidak perlu takut atau ragu dengan era digital baik dari sisi keamanan maupun kehilangan pekerjaan,” jelas Yoki dalam keterangan rilis, Rabu (3/8/2022). 

Ia menambahkan, keuntungan era digital saat ini, masyarakat lebih memiliki kemampuan digital skills yang sangat dibutuhkan oleh berbagai perusahaan. Kemampuan digital skill ini juga selaras dengan keahlian menganalisis, kreatif serta inovatif dalam menciptakan tren baru. 

“Masyarakat siap digital juga harus dibarengi dengan pembekalan dalam menghadapi ancaman teknologi agar tidak mudah terjerumus dalam kejahatan digital bahkan menjadi korban dari kejahatan tersebut. Meratanya transformasi digital, maka membuat masyarakat terbiasa dengan literasi digital, sehingga masyarakat tak hanya sekedar memahami penggunaan teknologi, melainkan juga siaga dalam menghadapi ancaman dan risiko dari penggunaan digital,” tuturnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler