Temui Wapres, Dewan Komisioner OJK Laporkan Prioritas Keuangan Syariah
OJK sebut Wapres Maruf miliki perhatian khusus kepada peran keuangan syariah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dan jajaran komisioner lainnya menghadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/8). Dalam kesempatan itu, Mahendra melaporkan beberapa program prioritas OJK dalam sektor jasa keuangan, salah satunya keuangan syariah.
Mahendra mengatakan, Wapres Ma'ruf memberi perhatian khusus kepada keuangan berbasis syariah yang perannya semakin besar dalam sektor jasa keuangan di Indonesia.
"Dalam hal itu kami melaporkan bagaimana prioritas dari OJK untuk melihat pertumbuhan perkembangan dari keuangan syariah yang makin kuat, makin kompetitif," kata Mahendra di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/8).
Mahendra mengatakan, tekad OJK menjaga prudential dan kesehatan kondisi keuangan dan tata kelola keuangan syariah. Dengan begitu, akan memberikan kepastian dan jaminan terhadap keberadaan dan peran kontribusi keuangan syariah bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
Wapres, kata Mahendra juga menyampaikan pentingnya sinergi dalam membangun sektor keuangan syariah. Apalagi di tengah kondisi situasi perekonomian global yang sedang tidak menentu saat ini.
"Beliau mengingatkan pentingnya peran dan kesehatan kondisi sektor jasa keuangan di tengah-tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan," kata dia.
Selain itu, dalam kesempatan itu, OJK juga melaporkan prioritas untuk aspek literasi, inklusi dan juga pemahaman tentang keuangan syariah kepada masyarakat secara umum. Karena itu, OJK melakukan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak.
"Termasuk melakukannya sampai ke tingkat akar rumput dan juga pemanfaatannya termasuk melalui berbagai lembaga keuangan yang ada, baik di tingkat bank maupun yang lembaga keuangan mikro yang ada," kata dia.
Sebab, kata Mahendra, meskipun sektor perbankan syariah sudah melampaui 6,7 persen, tetapi potensi keuangan syariah masih bisa dimaksimalkan secara lebih besar.
"Yang memang secara historis sudah lebih besar daripada sebelumnya, namun dibandingkan potensinya yang ada, jauh, masih banyak yang harus dikembangkan lebih lanjut. Dan ini yang menjadi prioritas maupun juga yang non perbankan," ujarnya.