Arkeolog Temukan Bekas Kehidupan Kelas Menengah Terkubur di Pompeii

Para arkeolog menemukan sisa-sisa kehidupan kelas menengah di Kota Pompeii

EPA
Reruntuhan Pompeii di Yunani. Para arkeolog menemukan sisa-sisa kehidupan kelas menengah di Kota Pompeii.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Para arkeolog menemukan sisa-sisa kehidupan kelas menengah di Kota Pompeii yang terkubur akibat letusan dahsyat Gunung Vesuvius. Di antara puing-puing vulkanik, para arkeolog menemukan sebuah koper besar yang terbuka, termasuk lemari peralatan makan dari kayu, dan rak-raknya yang ambruk. Para arkeolog juga menemukan meja beraksen tiga kaki dengan mangkuk dekoratif.

Baca Juga


Taman arkeologi Pompeii mengumumkan penemuan baru ini pada Sabtu (6/8/2022).  Direktur Taman Arkeologi Pompeii, Gabriel Zuchtriegel, mengatakan penggalian kamar di domus atau rumah pertama kali dilakukan pada 2018. Penggalian ini telah mengungkapkan detail berharga tentang lingkungan domestik warga di kota hancur pada 79 Masehi.

Dalam beberapa dekade terakhir, penggalian terkonsentrasi pada vila mewah dengan lukisan dinding dari penduduk kelas atas Pompeii. Namun aktivitas arkeologi di situs yang luas di dekat Napoli modern semakin terfokus pada kehidupan kelas menengah serta para pelayan dan orang-orang yang diperbudak.

"Di kekaisaran Romawi, ada banyak populasi yang berjuang dengan status sosial mereka dan bagi mereka uang adalah segalanya. Kelas yang rentan selama krisis politik dan kekurangan pangan, tetapi juga ambisius untuk menaiki tangga sosial," kata Zuchtriegel.  

Dalam penggalian di domus, para arkeolog menemukan perabotan dan benda-benda rumah tangga yang dijuluki House of the Larario, pada area rumah yang dikhususkan untuk dewa penjaga dalam Romawi kuno atau dikenal sebagai Lares. Rumah yang digali pada 2018 ini memiliki satu halaman. Zuchtriegel mencatat, di halaman rumah itu terdapat tangki air yang dihias dengan sangat baik.

"Sumber daya (keuangan) tidak cukup untuk mendekorasi lima kamar di rumah itu. Satu kamar memiliki dinding yang tidak dicat dan lantai tanah yang tampaknya digunakan untuk penyimpanan," ujar Zuchtriegel.

Di sebuah kamar tidur, para arkeolog menemukan sisa-sisa rangka tempat tidur dengan jejak kain bantal. Jenis tempat tidurnya identik dengan tiga tempat tidur seperti ranjang yang ditemukan tahun lalu. Ketika itu, ranjang serupa ditemukan di sebuah ruangan kecil di kediaman lain. Para arkeolog meyakini ruangan itu berfungsi ganda sebagai gudang dan tempat tidur untuk keluarga penduduk Pompeii yang diperbudak.

Temuan kamar tidur yang diumumkan pada Sabtu juga termasuk sisa-sisa koper kayu besar yang terbuka. Kendati berat balok dan panel langit-langit yang runtuh akibat ledakan vulkanik merusak koper besar itu, benda-benda di dalamnya masih bisa diidentifikasi.

Di dalam koper tersebut, para arkeolog menemukan lampu minyak yang dihiasi dengan relief yang menggambarkan dewa Yunani kuno Zeus yang berubah menjadi elang. Di dekatnya ada meja bundar kecil berkaki tiga, mirip dengan meja aksen yang sedang populer saat ini.

Para arkeolog juga menemukan lemari kayu yang bagian belakangnya masih utuh. Akan tetapi rak-rak di dalam lemari itu sudah hancur. Para arkeolog percaya lemari itu memiliki setidaknya empat pintu panel dan menyimpan peralatan masak serta piring untuk dapur terdekat.

Benda-benda lain yang ditemukan di rumah itu termasuk pecahan besar dari piring berbingkai yang tembus cahaya dengan warna biru kobalt dan zamrud. Termasuk tempat dupa yang tampak terawat dengan baik.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler