DMV California Nilai Iklan Tesla Menyesatkan
Tesla dinilai menyesatkan calon konsumen dengan iklan yang melebih-lebihkan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas transportasi California, Amerika Serikat, menuding pabrikan mobil listrik Tesla telah memberikan informasi yang salah terkait fitur autopilot dan full self-driving. Informasi itu disampaikan melalui iklan yang disiarkan di negara bagian itu.
Departemen Kendaraan Bermotor (DMV) California mengatakan Tesla menyesatkan calon konsumen. Iklannya dinilai melebih-lebihkan betapa bagusnya fitur advanced driver assistance systems (ADAS) yang dimiliki Tesla.
"Tesla membuat atau menyebarkan pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan, dan tidak berdasarkan fakta," kata DMV dalam laporannya dilansir Reuters, Senin.
Kendaraan yang dilengkapi teknologi autopilot dan full self-driving "tidak dapat (beroperasi) pada saat iklan tersebut ditayangkan. DMV menyebut kini pun Tesla tidak dapat beroperasi sebagai kendaraan otonom.
Atas masalah itu, DMV berpotensi menangguhkan lisensi Tesla untuk menjual kendaraan di California. DMV juga bisa mewajibkan perusahaan untuk membayar ganti rugi kepada pengemudi.
California merupakan pasar terbesar Tesla di AS, di mana perusahaan menjual 121 ribu kendaraan pada 2021, dari perkiraan 352.000 yang terjual secara nasional. Tesla tidak memberikan permintaan komentar atas masalah tersebut, demikian Reuters.