Pakai Frasa Netral Gender di Materi Edukasi Soal Menstruasi, Bloody Brilliant Kena Kecam

Bloody Brilliant pakai frasa 'anak muda yang menstruasi' sebagai ganti 'perempuan'.

Bloody Brillant
Halaman muka Bloody Brilliant. Website edukasi menstruasi di Welsh, Inggris itu tak lagi memakai kata perempuan dalam membahas menstruasi. Memakai istilah netral gender, website ini pun dikecam.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah website kesehatan di Inggris bernama Bloody Brilliant menghapus kata "perempuan" saat membahas tentang menstruasi. Mereka menggunakan frasa yang mereka anggap netral seperti "anak muda yang sedang menstruasi" (young people who bleed) atau "orang yang sedang menstruasi" (people who have periods).

Bloody Brilliant melakukannya sebagai kampanye kesetaraan tentang mereka yang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan juga bisa menstruasi mengingat banyak anak muda Inggris memilih menyebut diri mereka nonbiner. Tetapi para kritikus mengatakan itu bisa membingungkan anak-anak dan justru berisiko mengasingkan orang-orang yang menjadi target edukasi kesehatan Bloody Brilliant.

Seseorang bernama Maya Forstater telah kehilangan pekerjaannya setelah menulis cicitan di Twitter bahwa perempuan transgender tidak bisa mengubah jenis kelamin biologis mereka. "Mengakui diri kita sendiri sebagai perempuan, kini malah menjadi hal yang tabu," ungkap dia dalam cicitan yang membuatnya dipecat itu.

Feminis yang juga penulis buku My Period, Milli Hill, mengatakan bahwa menggunakan bahasa yang netral gender adalah sama saja dengan menghapus kata "perempuan". Menurutnya, itu bisa mengganggu. Buku yang ditulis Hill berisikan panduan kesehatan reproduksi untuk anak perempuan praremaja.

Website Bloody Brilliant ini didanai oleh Pemerintah Welsh dan ditugaskan oleh NHS Wales Health Collaborative, serta dibuat oleh agensi Social Change UK dengan biaya 84 ribu poundsterling atau setara Rp 1,5 miliar. Situs ini mencakup topik mulai dari cara menggunakan produk menstruasi hingga mengatasi nyeri haid dan perubahan suasana hati.

Baca Juga


"Ini benar-benar membuat saya marah. Saya mengerti perlunya inklusivitas, tetapi ini bukan inklusivitas. Ini mengabaikan orang-orang yang seharusnya menjadi pusat kodrat mereka (perempuan dan anak perempuan)," ungkap Hill.

Bloody Brilliant mengklaim tujuannya adalah untuk mengakhiri stigma seputar menstruasi yang hanya terjadi pada perempuan. Namun, menurut Hill, ini adalah hal yang sungguh ironis, ketika ada sebuah website resmi mengatakan orang era dulu tidak bisa mengucapkan kata "menstruasi" atau menyebutkan bagian-bagian tubuh perempuan.

"Dan saat kami mulai membuat kemajuan dengan menantang itu, di sinilah kami dengan hal tabu baru ini. Bayangkan betapa banyak usaha yang harus dilakukan untuk membuat seluruh situs web tentang menstruasi, tanpa menyebut kata perempuan sama sekali," papar dia.

"Ini bukan Bloody Brilliant, ini memalukan. Sumber ilmu kesehatan ini gagal dalam semua hal karena tidak mau menyebutkan "wanita" dan "perempuan" serta tidak mengakui biologi dasar manusia," tulis Heather Binning dari Women's Rights Network.

Menurut Binning, menstruasi perdana bisa menjadi waktu yang membingungkan dan terkadang memalukan bagi banyak perempuan. Itu sebabnya penting bagi mereka untuk memiliki akses ke informasi yang jelas dan tidak menghakimi.

Frasa seperti "orang yang sedang menstruasi", "setengah populasi mereka", dan "orang yang sedang haid", dinilai tidak hanya menghapus kata "perempuan". Binning menyebut, perlakuan itu juga menganggap perempuan sebagai orang-orang yang tidak berarti.

"Kalimat itu harus dihapus! Hanya perempuan yang mengalami menstruasi. Titik," kata Binning.

CEO Social Change UK, Kelly Evans, mengatakan bahwa inklusivitas memang penting bagi semua orang dan merupakan inti dari apa yang dilakukannya. Pada saat mengembangkan kampanye Bloody Brilliant, ia bekerja dengan anak-anak muda di Wales, serta perawat sekolah dan profesional kesehatan lainnya.

"Bahasa yang digunakan konsisten dengan materi serupa, termasuk publikasi Pemerintah Welsh. Saat ini, banyak anak muda memilih untuk mengidentifikasi dirinya nonbiner, jadi kami ingin memastikan bahwa kami terhubung dengan setiap orang yang sedang menstruasi," ucap Evans.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler