Kemenkeu Salurkan KPR FLPP Rp 97,44 Triliun khusus MBR
Pada Juni 2022 penyaluran dana ini telah tercapai target 49,78 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyalurkan dana senilai Rp 97,44 triliun khusus program kredit pemilikan rumah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Adapun penyaluran ini dilakukan sejak 2010 hingga Juni 2022 kepada 1,1 juta unit rumah di seluruh Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung pemilikan rumah bagi seluruh masyarakat melalui berbagai skema, baik berupa kebijakan maupun kredit bersubsidi (FLPP) untuk menekan backlog dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"APBN telah bekerja keras untuk memberikan manfaat kepada berbagai segmen masyarakat yang membutuhkan. Di antaranya untuk menolong MBR agar dapat memiliki hunian yang terjangkau dengan target tahun ini sebanyak 200 ribu unit rumah. Pada tahun ini, pemerintah menyediakan dana Rp 30 triliun khusus program tersebut," ujar Sri Mulyani, Senin (22/8/2022).
Pada Juni 2022 penyaluran dana ini telah tercapai target 49,78 persen dari total 200 ribu perumahan bagi MBR. Adapun sumber dana sebesar Rp 30 triliun berasal dari APBN yang disalurkan melalui penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 21,1 triliun dan kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebesar Rp 19,1 triliun.
Kemudian, kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebesar Rp 2 triliun, sisa dananya didapat dari penerbitan surat utang yang dilakukan oleh SMF dan dari pengembalian pokok yang diterima BP Tapera maupun SMF.
Sementara itu Direktur Utama Sarana Multigriya Finansial Ananta Wiyogo menambahkan, perseroan menggunakan dana PMN yang diterima dan kemudian dikombinasikan melalui penerbitan surat utang (leverage). Sejak Agustus 2018 hingga Juni 2022, perseroan telah berhasil menyalurkan dana KPR FLPP sebesar Rp 11,2 triliun kepada 318.413 unit rumah.
"Hal tersebut merupakan wujud dari kehadiran negara untuk mendukung pemilikan rumah bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya MBR dana yang dialirkan KPR subsidi ini berasal dari APBN yang digunakan sebesar-besarnya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia," ucapnya.
Menurutnya manfaat program KPR FLPP banyak dirasakan oleh MBR di berbagai pelosok daerah di Indonesia, salah satunya Yuni Masruroh, perempuan yang berprofesi sebagai marketing di salah satu perusahaan kosmetik di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah karena bisa mewujudkan mimpi untuk memiliki rumah impiannya.
Setelah, selama 15 tahun hidup berpindah-pindah, kini rumah yang Yuni tempati di komplek perumahan subsidi Perum Delta Asri, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, digunakan pula sebagai tempat usaha depot isi ulang air mineral galon untuk membantu menopang ekonomi keluarga yang cukup tergerus karena dampak pandemi.