Infografis Rancangan APBN 2023
APBN 2023 dirancang bersifat suportif dan terukur dalam menghadapi gejolak ekonomi.
REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah menargetkan defisit anggaran dalam RAPBN 2023 sebesar 2,85 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). APBN 2023 dirancang bersifat suportif dan terukur dalam menghadapi berbagai kemungkinan.
Postur APBN 2023
Pendapatan Negara: Rp 2.443,6 triliun
- Penerimaan pajak: Rp 2.016,9 triliun
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): Rp 426,3 triliun
- Hibah: Rp 0,4 triliun
Belanja Negara: Rp 3.041,7 triliun
- Belanja Pemerintah Pusat: Rp 2.230,0 triliun
- Transfer ke daerah: Rp 811,7 triliun
Defisit Anggaran:
Rp 598,2 triliun atau 2,85% terhadap PDB
Asumsi Makro APBN 2023
Pertumbuhan ekonomi: 5,3%
Inflasi: 3,3%
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS: Rp 14.750 per dolar AS
Suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun: 7,85%
Harga minyak mentah: 90 dolat AS per barel
Lifting minyak: 660 ribu barel per hari
Lifting gas: 1,05 juta barel setara minyak per hari
Sumber: Kementerian Keuangan