Flu Tomat Menginfeksi 82 Anak di India, Mirip Cacar Monyet

Dokter mencatat kemiripan antara pasien flu tomat dengan cacar monyet.

www.freepik.com
Flu tomat telah menginfeksi 82 anak di bawah usia lima tahun yang semuanyaa berada di India. (ILUSTRASI)
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas medis di India memperingatkan penyakit "sangat menular" yang menyebar di antara anak-anak, setelah pertama kali diidentifikasi pada Mei tahun ini. Dikenal sebagai flu tomat, penyakit ini telah menginfeksi 82 anak di bawah usia lima tahun yang semuanya berada di India.

Baca Juga


Penyakit ini dinamai menurut cirinya yang paling jelas, yaitu lepuh merah yang muncul di kulit, dan tumbuh seukuran tomat. Penyakit ini muncul di distrik Kollam di Kerala, India, dan Anchal, Aryankavu, dan Neduvathur di dekatnya. 

Melansir dari Mirror pada Selasa (23/8/2022), pihak berwenang telah mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan penyakit itu tidak menyebar. Tidak ada kasus lain yang dilaporkan di luar wilayah tersebut, tetapi risiko penyebarannya ke negara lain tidak diketahui saat ini.

Anak-anak itu tidak mengalami penyakit parah. Dokter mengatakan gejalanya bersilangan dengan virus lain, termasuk pilek dan flu.

Dalam jurnal medis The Lancet, dokter menjelaskan bahwa flu tomat sangat menular. Ahli medis takut penyakit itu menyebar ke orang dewasa juga. Doker merinci gejala yang harus diwaspadai, ini termasuk kelelahan, mual, muntah, diare, demam, dehidrasi, pembengkakan sendi, pegal-pegal, ruam (lepuh).

”Flu tomat mendapatkan namanya atas dasar munculnya lepuh merah dan nyeri di seluruh tubuh yang berangsur-angsur membesar hingga seukuran tomat,” kata para ahli kesehatan.

Dokter mencatat kemiripan antara lepuh merah dengan yang terlihat pada pasien cacar monyet. The Lancet melaporkan, infeksi virus yang langka berada dalam keadaan endemik, dan dianggap tidak mengancam jiwa. Namun, karena pengalaman mengerikan dari pandemi Covid-19, butuh manajemen kewaspadaan untuk mencegah wabah lebih lanjut.

“Anak-anak berada pada peningkatan risiko terkena flu tomat karena infeksi virus umum terjadi pada kelompok usia ini dan penyebarannya kemungkinan melalui kontak dekat,” ujar jurnal itu.

Gejala yang tercantum mirip dengan infeksi virus yang disebarkan oleh nyamuk di belahan dunia lain, termasuk demam berdarah dan chikungunya. Petugas medis melaporkan flu tomat bisa menjadi "efek samping" dari kedua virus tersebut.

Para ahli kesehatan juga mengeklaim bahwa mereka percaya juga bahwa infeksi ini adalah varian baru dari penyakit tangan, kaki, dan mulut. Menurut NHS, penyakit tangan, kaki, dan mulut adalah penyakit anak-anak umum, yang juga dapat menyerang orang dewasa. Tanda-tanda pertama penyakit ini bisa berupa sakit tenggorokan, suhu tinggi, dan kehilangan nafsu makan sebelum sariawan dan ruam muncul.

Adalah umum untuk bintik-bintik muncul di tangan dan kaki, serta kadang-kadang di paha dan bokong juga. "Mengingat kesamaan dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut, jika wabah flu tomat pada anak-anak tidak dikendalikan dan dicegah, penularan dapat menyebabkan konsekuensi serius dengan menyebar pada orang dewasa juga,” kata jurnal itu. Dokter menekankan, isolasi adalah kunci untuk mencegah infeksi menyebar lebih jauh dari Kerala.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler