Hentikan Lima Kebiasaan Ini Jika Ingin Panjang Umur
Pilihan gaya hidup sehat diyakini bisa memperpanjang usia harapan hidup.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usia seseorang merupakan ketetapan Yang Mahakuasa. Namun, menjalani pola hidup sehat dan berkualitas merupakan salah satu upaya bagi kita untuk mensyukuri hidup.
Pilihan gaya hidup sehat juga diyakini bisa memperpanjang usia harapan hidup. Menurut catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, harapan hidup rata-rata saat ini adalah 77 tahun.
“Kebiasaan buruk dapat mengurangi tahun dari umur kita,” kata seorang profesor kesehatan masyarakat di New Mexico State University, dr Jagdish Khubchandani seperti dikutip dari laman Eat This Not That, Selasa (23/8/2022).
Berikut lima hal yang harus segera dihentikan jika ingin memperpanjang umur sekaligus hidup sehat dan berkualitas:
1. Duduk berjam-jam
Khubchandani mengungkapkan, saat ini banyak orang menjalani kehidupan lebih "menetap" dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Survei Penggunaan Waktu Amerika terbaru menunjukkan bahwa orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk.
Mereka biasanya makan siang di meja, bekerja dari kantor, menonton TV, menggunakan media massa dan sosial, dan rekreasi. Studi terbaru menunjukkan bahwa duduk berlebihan dalam jangka waktu lama dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi.
Hal itu mungkin karena aktivitas fisik yang lebih rendah, perubahan hormonal, dan asosiasi duduk dengan banyak aktivitas tidak sehat (misalnya ngemil). Perilaku tersebut meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker yang notabene merupakan penyebab utama kematian.
2. Makan terlalu banyak dan tidak sehat
Dr Khubchandani menjelaskan, makanan adalah obat, tetapi manusia juga cenderung menggunakan makanan untuk mengatasi stres, merayakan sesuatu, dan lainnya. Asupan harian yang terlalu banyak, camilan, bertepung, dan asin, bisa mengakibatkan masalah jangka panjang seperti obesitas dan kontrol gula darah yang buruk.
Akibatnya, individu dapat menderita diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, dan kanker. Penyebab umum sehari-hari adalah minuman manis, keripik, dan kue.
3. Stres dan isolasi
"Baik stres maupun isolasi adalah silent killer,” jelas dr Khubchandani.
Ada individu yang tidak dapat mengelola atau mengatasi stres setiap hari. Mereka terisolasi atau memiliki kebosanan yang terus-menerus, selalu pesimistis hingga akhirnya mengembangkan penyakit arteri koroner, diabetes, Alzheimer, dan berbagai masalah kesehatan fisik lainnya. Setiap hari, seseorang harus memiliki rencana hidup, jadwal, teknik manajemen stres yang tergabung dalam rutinitas, cuti untuk bersosialisasi dan bertemu keluarga, teman, dan berolahraga.
4. Mengonsumsi alkohol, tembakau, narkoba
Tidak dimungkiri fenomena penggunaan alkohol, rokok, dan narkoba, tetap meningkat. Penggunaannya sudah pasti punya potensi kecanduan dan risiko kesehatan jangka panjang.
Saat ini, merokok tetap menjadi penyebab utama penyakit yang dapat dicegah, kecacatan, dan kematian di Amerika Serikat. Penggunaan alkohol dikaitkan dengan penyakit jantung, strok, dan kecelakaan.
Setiap kali seseorang menggunakan tembakau atau obat lain, ada gangguan pada paru-paru, jantung, dan otak. Kondisi kronis kemudian berujung pada serangan jantung, strok, dan kanker.
5. Kurang tidur, olahraga, dan konsumsi buah-buahan, dan sayuran
Dr Khubchandani menyatakan, gaya hidup dapat menjadi penyelamat atau pembunuh. CDC merekomendasikan orang dewasa tidur tujuh hingga delapan jam setiap hari. Lalu olahraga 150 menit setiap pekan serta konsumsi buah-buahan dan sayuran 4-5 porsi setiap hari.