Rutin Olahraga Bisa Kurangi Risiko Terkena Covid-19 Parah

Sekitar 20 menit olahraga setiap hari bisa kurangi risiko terkena Covid-19 parah.

Pixnio
Sekitar 20 menit olahraga setiap hari bisa kurangi risiko terkena Covid-19 parah.
Rep: Santi Sopia Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebugaran tubuh diketahui dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Rupanya rutin latihan fisik disebut dapat mengurangi risiko infeksi Covid-19 yang parah, rawat inap, dan bahkan kematian akibat penyakit tersebut, menurut sebuah studi baru.

Baca Juga


Sekitar 20 menit olahraga setiap hari dapat melindungi terhadap Covid-19 bersama dengan gejala parahnya, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan Senin di British Journal of Sports Medicine.Para peneliti menunjukkan bahwa total 150 menit olahraga sedang serta aktivitas fisik yang intens adalah pertahanan yang sehat terhadap penyakit.

Namun, para peneliti mencatat bahwa penelitian ini harus dibaca dengan hati-hati karena keterbatasannya. Tim menghitung menit latihan fisik yang diperlukan dengan menganalisis data global dari enam belas studi berbeda yang diselesaikan antara November 2019 dan Maret 2022.

Total peserta dari data yang diperiksa adalah 1,8 juta orang, dengan usia rata-rata 53 tahun. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa orang yang berolahraga secara teratur memiliki risiko 11 persen lebih rendah untuk tertular Covid-19.

Selain itu, mereka memiliki kemungkinan 36 persen lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit, peluang 44 persen lebih rendah untuk mengembangkan gejala serius, dan kemungkinan kematian 43 persen lebih sedikit.

“Aktivitas fisik secara teratur tampaknya terkait dengan kemungkinan yang lebih rendah dari hasil Covid-19 yang merugikan,” demikian laporan Fox News, dikutip Kamis (25/8/2022).

Analisis mengungkapkan bahwa individu yang melakukan aktivitas fisik secara teratur memiliki kemungkinan infeksi Sars-CoV-2, Covid-19 yang lebih rendah. Selain itu menurunkan risiko rawat inap, penyakit parah, dan kematian daripada individu yang tidak aktif secara fisik.

Hal itu terlepas dari jenis maupun instrumen yang digunakan. Kumpulan data yang diteliti oleh para peneliti berbasis di Spanyol, berasal dari sembilan penelitian yang dilakukan di Inggris, Kanada, Iran, Brasil, Spanyol, Palestina, Afrika Selatan, Swedia, dan Korea Selatan.

"Hubungan antara aktivitas fisik secara teratur dan hasil Covid-19 kurang dipahami tetapi kemungkinan melibatkan faktor metabolisme dan lingkungan," tambah peneliti.

Semakin banyak bukti dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik dapat memodulasi perjalanan penyakit dan mengurangi perkembangan hasil negatif pada kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.

Seseorang yang berolahraga secara teratur juga punya risiko lebih rendah terkait kemungkinan penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler