Lomba HUT RI di Kalimalang Kembali Digelar Akhir Pekan Ini

Kelurahan Cipinang Melayu akan kembali menggelar lomba 17-an di Kalimalang.

Lomba gebuk bantal dalam rangka memeriahkan HUT ke-68 RI di atas Sungai Kalimalang, Jakarta Timur, Sabtu (17/8/2013). Lomba berjalan di atas bambu dan gebuk bantal akan kembali digelar di Kalimalang pada Sabtu dan Ahad, 27 dan 28 Agustus 2022.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, memantapkan persiapan lomba dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan RI di Kalimalang yang dijadwalkan berlangsung pada akhir pekan ini, yakni Sabtu-Ahad (27-28/8/2022). Lurah Cipinang Melayu Aroyantoro mengatakan persiapan lomba berjalan di atas bambu tersebut telah dilakukan oleh panitia acara.

"Persiapannya sudah dilakukan dari beberapa hari yang lalu, terkait penataan tempat pelaksanaan, persiapan koordinasi dengan pihak terkait," kata Aroyantoro di Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Ketua RW 04 Cipinang Melayu Irwan Kurniadi menjelaskan bahwa persiapan lomba HUT RI di Kalimalang telah mencapai 90 persen. Pada Jumat malam, panitia akan memasang hadiah perlombaan.

Irwan menjelaskan, lomba di Kalimalang itu telah menjadi tradisi warga sejak tahun 1981. Namun sejak dua tahun terakhir lomba tersebut terpaksa dihentikan karena pandemi Covid-19.

"Warga sudah menunggu momentum ini karena sudah dua tahun terhenti karena pandemi Covid-19," tutur Irwan.

Baca Juga


Irwan mengatakan selain lomba berjalan di atas bambu akan ada lomba gebuk bantal di Kalimalang. Lalu, ada lomba makan kerupuk terpanjang yang diikuti sebanyak 300 orang. Tak hanya itu, nantinya juga ada bazar yang menampilkan produk UMKM di sekitar lokasi perlombaan.

"Rencananya kegiatan dimulai dari jam 10.00 WIB," kata Irwan.

Perlombaan di Kalimalang setiap perayaan HUT RI begitu dinantikan oleh masyarakat karena sejak 1981 silam sudah menjadi bagian budaya ketika merayakan HUT RI. Selama ini, Kalimalang terkenal dengan lomba panjat pinang, namun atas permintaan warga kini lomba diganti dengan berjalan di atas bambu.

"Kalau panjat pinang katanya kecepatan, habis hadiahnya. Makanya biar agak lama, lomba jalan di atas bambu saja," ujar Aroyantoro.

Beda dengan lomba lain yang saat pesertanya gagal jatuh ke tanah liat, peserta lomba di aliran Kalimalang terjatuh ke aliran kali dengan kedalaman sekitar tiga hingga lima meter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler