Imam Masjidil Haram Doakan Korban Banjir Pakistan

Pembacaan doa dilakukan bersama jamaah di Masjidil Haram.

Istimewa
Ketua Umum Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Abdurrahman as-Sudais. Imam Masjidil Haram Doakan Korban Banjir Pakistan
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Imam Masjidil Haram yang juga Kepala Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Syekh Abdul Rahman Al-Sudais melakukan doa khusus untuk korban banjir Pakistan 2022. Ia berdoa untuk para korban banjir besar yang telah merenggut ribuan nyawa tersebut.

Baca Juga


Dilansir dari The Islamic Information, Selasa (30/8/2022), Syekh Sudais berdoa kepada Allah agar membuat bencana ini mudah bagi orang-orang yang tinggal di Pakistan. Pembacaan doa tersebut dilakukan dalam sebuah kesempatan di Masjidil Haram bersama jamaah yang disiarkan di platform sosial media YouTube.

Pakistan saat ini menghadapi salah satu banjir paling mematikan dalam sejarah manusia dan sejarah Pakistan. Bencana ini menggusur hampir 30 juta orang dan hampir sepertiga dari wilayah Pakistan yang sekarang berada di bawah air.

Korban tewas telah meningkat menjadi 1.100, dengan lebih dari 30 ribu orang terluka. Tim penyelamat mengatakan kepada The Islamic Information bahwa jumlah korban tewas akan terus bertambah dalam beberapa hari mendatang.

Sebuah keluarga duduk di dekat tenda mereka yang dikelilingi oleh air, di kota Jaffarabad Sohbat Pur, sebuah distrik di provinsi Baluchistan barat daya Pakistan, Minggu, 28 Agustus 2022. Para pejabat di Pakistan mengatakan kematian akibat banjir yang meluas telah mencapai 1.000 sejak pertengahan Juni. Banjir bandang akibat hujan lebat telah menghanyutkan desa-desa dan tanaman ketika tentara dan pekerja penyelamat mengevakuasi penduduk yang terdampar ke kamp-kamp bantuan yang aman dan menyediakan makanan bagi ribuan orang Pakistan yang terlantar. - (AP/Zahid Hussain)

Penyakit yang ditularkan melalui air telah merebak di daerah yang terkena banjir, yang dapat membunuh populasi yang sama dengan dampak banjir. Sebagian besar rumah sakit terdekat saat ini benar-benar terendam air, penyelamatan tidak mungkin dilakukan di bagian atas provinsi KPK, Sindh, dan Baluchistan.

Hujan yang tak terbendung di wilayah itu menyebabkan bencana. Negara ini menghadapi inflasi terburuk karena 80 persen dari tanaman dan peternakan telah hancur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler