Orang Tua Bekerja Sampai Lupakan Anak, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW

Islam menaruh perhatian yang besar terhadap pengasuhan anak sejak dini.

ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Orang Tua Bekerja Sampai Lupakan Anak, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam menaruh perhatian yang besar terhadap pengasuhan anak sejak dini oleh orang tuanya secara langsung. Nabi Muhammad SAW pun telah berpesan tentang pentingnya peran orang tua, dalam hal ini ayah, dalam mendidik anak sejak kecil secara langsung.

Baca Juga


Rasulullah SAW bersabda, "Bayi tidak dilahirkan (ke dunia) kecuali berada dalam keadaan fitrah (suci). Ayahnya itulah yang akan membuatnya (anak) menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR Bukhari dan Muslim)

Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqolani menyampaikan dalam kitab Fathul Baari, bahwa pandangan ulama yang paling populer terkait makna fitrah dalam hadits tersebut, menyebutkan bahwa fitrah yang dimaksud dalam hadits itu adalah Islam.

Kalangan orang tua tentu banyak yang berpikir untuk memiliki anak. Namun ketika telah diberikan seorang anak, tak sedikit orang tua yang terlalu banyak menghabiskan waktu dengan bekerja sehingga pengasuhan anak pun terabaikan.

Misalnya sang ayah berangkat pagi lalu pulang malam hari ketika anaknya telah tidur dan tidak pula bertanya sedikit pun tentang perkembangan anak. Dampaknya, dia tidak mengetahui apapun tentang perkembangan anaknya.

Si ayah juga tidak menyempatkan waktu untuk bermain dengan anak, tidak bertanya tentang kebutuhan anak, tidak tahu anak sudah kelas berapa sekarang, tidak tahu apakah anak mengalami keberhasilan atau kegagalan di sekolah, serta tidak bertanya bagaimana keadaannya.

Bahkan ketika anak melakukan kesalahan di sekolah, yang membuat pihak sekolah memanggil orang tuanya, tetapi ayah anak itu tidak datang. Ini menunjukkan sosok ayah yang tidak peduli kepada anak. Terlebih sebagai pemimpin di keluarganya.

Tidak sedikit pula orang tua yang menyediakan mobil dan sopir untuk mengantarkan anak ke sekolah dan pembantu di rumah untuk membantu anak mengemas berbagai kebutuhan sekolahnya. Sedangkan ayah dan ibu kandung anak tersebut meninggalkan tanggung jawab mereka sebagai orang tua.

Hal tersebut sejatinya bukan yang diajarkan dalam Islam. Sebab anak adalah amanah yang dititipkan kepada orang tua, bukan kepada sopir ataupun pembantu. Sehingga sudah sepatutnya orang tua, baik ayah dan ibu menunjukkan kasih sayangnya secara langsung kepada anak.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW berpesan, "...Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggung jawabnya..." (HR Muslim)

Link artikel asli

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler