Dorong Pembentukan Karakter Tangguh dan Mandiri, SMP BBI Gelar Perkemahan Kamis Jumat

Perkajum sejatinya memberikan pembelajaran seumur hidup bagi para siswa.

Dok SBBI
SMP Bosowa Bina Insani menggelar Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) di Semak Daun Village, Megamendung, Kabupaten Bogor, 25-26 Agustus 2022.
Red: Irwan Kelana

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sudah selama hampir dua tahun, siswa-siswi SMP Bina Insani Bogor tidak berkegiatan di luar sekolah. Bahkan kegiatan pramuka yang seharusnya dilakukan bersama di luar ruangan pun dilakukan secara daring. Namun, ada yang berbeda di tahun 2022 ini. Kegiatan Pramuka Sistem Blok yang diikuti kelas 7, 8, dan 9 SMP Bina Insani dilaksanakan di dua tempat. Dimulai dari kegiatan bersama di lingkungan sekolah dan diakhiri oleh kegiatan Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) di Semak Daun Village, Megamendung, Kabupaten Bogor.


Kegiatan Perkajum yang merupakan bagian dari kegiatan Pramuka Sistem Blok ini diselenggarakan pada tanggal 25 sampai 26 Agustus 2022 dengan tema “Menjadikan Tunas Bangsa yang Berkarakter Tangguh dan Mandiri dalam Berorganisasi.” Kegiatan tersebut diikuti oleh 228 siswa kelas 7, 8, dan 9 serta panitia berjumlah 34 orang yang terdiri dari bapak dan ibu guru.

Kepala SMP Bosowa Bina Insani Haposan Andi  mengatakan, Perkajum bertujuan meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Perkajum juga dilakukan untuk memperoleh kemampuan yang relatif sama bagi siswa sebelum mengikuti program pembelajaran selanjutnya.

“Selain itu, Perkajum dilakukan untuk mempersiapkan prasesi kondisi psikologis siswa sebagai jembatan transisi dari kondisi lama di lingkungan SD ke kondisi baru di lingkungan SMP, khususnya bagi siswa baru,” kata Haposan Andi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (31/8/2022).

Ia menambahkan, kegiatan dimulai dari persiapan pemberangkatan di area parkir Lotte Mart, Bogor. Di sini, para siswa diberangkatkan menggunakan sembilan unit truk TNI Angkatan Udara. Perjalanan dari tempat keberangkatan menuju lokasi perkemahan memakan waktu sekitar tiga puluh menit.   

Setelah sampai di lokasi perkemahan, seluruh siswa dan bapak ibu guru memulai upacara pembukaan dan semua rangkaian kegiatan termasuk memasak rimba, mengelilingi pos bersama regu masing-masing, upacara api unggun, pergelaran seni, dan beribadah bersama.

“Melalui kegiatan ini seluruh siswa diharapkan dapat lebih tangguh dan mandiri. Selain itu, berbagai pos yang dilalui siswa juga melatih berbagai macam keterampilan mulai dari kerja sama, kefokusan, kreativitas, dan strategi. Tidak lupa juga mengasah pengetahuan umum para sisw,” ujarnya.

Ia juga mengemukakan, kegiatan masak rimba dan berkemah bersama regu yang dilakukan para siswa sedikit banyak mengasah kemampuan beradaptasi dan bertahan di kondisi tertentu. “Selama ini, tidak bisa kita pungkiri bahwa para siswa terus dimanjakan oleh keadaan yang ideal. Adanya gawai, asisten rumah tangga, dan kemudahan lain membuat siswa menjadi cenderung malas bergerak karena apa yang mereka butuhkan sudah tersedia. Oleh karena itu, kondisi yang tidak biasa di lokasi perkemahan diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi seluruh siswa, menjadikan siswa lebih mandiri dan tangguh,” kata Andi. 

Di malam hari, para siswa melakukan upacara api unggun dilanjutkan dengan menampilkan kreasi seni dari masing-masing kelas mulai dari bernyanyi sampai berdrama. Sorak sorai para siswa yang mengelilingi api unggun semakin menghangatkan suasana. Kegiatan pentas seni ditutup oleh penampilan dari kepala sekolah dan konselor SMP Bina Insani.

Perkajum diakhiri dengan upacara penutupan dan pengumuman regu serta peserta terbaik. Pemberian apresiasi merupakan bentuk penghargaan atas kerja keras para siswa selama kegiatan. Setelah seluruh rangkaian selesai, rombongan pulang kembali menggunakan truk TNI Angkatan Udara. 

“Walaupun hanya dilaksanakan dua hari, Perkajum sejatinya memberikan pembelajaran seumur hidup bagi para siswa. Fisik dan mental yang diuji selama kegiatan diharapkan tidak hanya meninggalkan rasa pegal dan lelah, tetapi juga perasaan bangga dan mau berjuang di kehidupan sehari-hari,” ujar Haposan Andi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler