Media Independen Terakhir Rusia Dibungkam Pengadilan
Putusan larangan operasi dinilai sebagai pekerjaan politik, tanpa basis hukum.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Salah satu media independen terakhir yang masih mempublikasikan berita di dalam Rusia, Novaya Gazeta, dicabut izinya dan dilarang beroperasi. Pemantau media Rusia, Roskomnadzor menuduh surat kabar itu gagal memberikan dokumen berkaitan perubahan kepemilikan pada 2006.
Pemimpin redaksinya Dmitry Muratov meraih Hadiah Nobel atas upayanya mempertahankan berita kritis di Rusia. Pada Senin (5/9/2022) ia mengatakan putusan ini "pekerjaan politik, tanpa basis hukum sedikit pun".
Muratov mengatakan surat kabarnya akan mengajukan banding. Novaya Gazeta masuk dalam kancah media Rusia sejak didirikan pada tahun 1993 dari dana pemenang Nobel, mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev.
Surat kabar itu membuka jalur reportase investigasi di Rusia walaupun kebebasan pers di negara itu kerap ditekan. Pada bulan Maret lalu operasinya di Rusia ditangguhkan setelah dituduh melanggar undang-undang baru yang menyensor ketat konflik di Ukraina.
Pegawainya sudah mendirikan media spin-off baru di Eropa yang publikasinya juga dilarang otoritas Rusia. Muratov sendiri masih di Rusia dan memimpin pemakaman Gorbachev yang merupakan temannya dan pemasok dana Novaya Gazeta.