Ukraina Rebut Kembali Banyak Wilayah dari Rusia

Menlu AS akan berkunjung ke Kiev untuk menjanjikan lebih banyak bantuan.

AP/Kostiantyn Liberov
Seorang tentara Ukraina berswafoto saat sistem artileri menembak di garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Sabtu, 3 September 2022. Ukraina mengatakan serangan balik mereka berhasil merebut kembali banyak wilayah di timur dan selatan negara itu.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina mengatakan serangan balik mereka berhasil merebut kembali banyak wilayah di timur dan selatan negara itu. Sementara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berkunjung ke Kiev untuk menjanjikan lebih banyak bantuan.

Baca Juga


Dalam pidatonya yang disiarkan melalui video Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan sejak 1 September lalu pasukan Ukraina telah "membebaskan puluhan pemukiman" dan merebut kembali 1.000 kilometer persegi wilayah di timur dan selatan Ukraina.  

Zelenskyy juga mengunggah video yang menunjukkan tentara Ukraina mengatakan mereka telah merebut kembali Kota Balakliia, dekat Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Dalam video yang diunggah situs berita agregator itu terlihat tentara Rusia meninggalkan trukt-truk, artileri dan amunisi.

Pemerintah pro-Rusia, Vitaly Ganchev mengatakan pada stasiun televisi Rusia, pasukan Rusia melawan balik upaya pasukan Ukraina mengepung dan merebut Balakliia yang menurutnya masih berada di tangan Rusia.

Laporan di medan pertempuran tidak dapat diverifikasi secara mandiri. Sebelumnya Brigade Jenderal Ukraina  Oleksiy Gromov mengatakan pasukannya maju sekitar 50 kilometer di belakang garis pertahanan Rusia dan merebut kembali lebih dari 20 desa di Wilayah Kharkiv.

Sebelumnya militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia mencoba mengevakuasi personel yang terluka dan peralatan militer yang rusak ke daerah pendesaaan Vilkhuvatka di sebelah barat laut Kharkiv dan Borodoyarske tenggara Kharkiv.  

Blinken mengatakan pasukan Ukraina sudah membuat kemajuan. Ia berjanji AS akan membantu "selama yang dibutuhkan."

"Kami mendapatkan perkembangan komprehensif mengenai serangan balik, dan sekali lagi, masih terlalu dini tapi kami melihat progres yang jelas dan nyata di lapangan, terutama di sekitar Kherson, tapi juga sejumlah perkembangan menarik di Donbas di timur," kata Blinken sebelum berangkat ke Kiev.

Bila perkembangan ini terkonfirmasi dan Ukraina dapat mempertahankannya maka akan menjadi pukulan keras bagi Rusia. Intelijen Barat mengatakan konflik telah menelan banyak korban bagi Rusia.

Keberhasilan ini juga menjadi perkembangan yang baik bagi Ukraina. Kiev dapat menunjukkan pada Barat mereka dapat membalikan keadaan dan pantas mendapatkan lebih banyak bantuan.

Dalam serangan balik-kilat pekan ini di wilayah Kharkiv. pasukan Ukraina menggelar serangan mendadak dan dalam ke garis pertahanan Rusia. Selama beberapa pekan terakhir Ukraina membicarakan serangan balik besar di wilayah selatan sekitar Kherson.

Pengamat militer Barat yakin mungkin Rusia membiarkan diri mereka terekspos di beberapa daerah lain untuk memperkuat daerah selatan.  Penasihat kepresidenan Ukraina  Oleksiy Arestovych juga melihat kemungkinan yang sama.

"Pada prinsipnya, ini keberhasilan yang besar, kami menemukan titik lemah di mana musuh tidak siap," katanya dalam video yang diunggah di Youtube.

Arestovych mengatakan operasi Ukraina di Kherson bergerak lebih lambat dibandingkan di Kharkiv. Tapi pergerakan di timur "metodis dan terorganisir". Ia mengatakan pasukan Kiev ditempatkan dengan baik untuk merebut lebih banyak kota di Kharkiv.

Kantor berita Rusia, RIA mengutip pejabat yang Rusia tunjuk di Kherson yang mengatakan pasukan Rusia menangkap beberapa tentara Ukraina dalam serangan balik. Mereka tidak mengungkapkan jumlah tank Polandia milik Ukraina yang Rusia hancurkan.

Blinken mengumumkan pendanaan militer baru untuk Ukraina dan 18 negara lainnya yang terdampak agresi Rusia senilai 2,2 miliar dolar AS. Sekitar 1 miliar dolar di antaranya untuk Ukraina. AS juga mengumumkan bantuan senjata senilai 675 juta dolar untuk negara itu. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler