Komentar Kontroversial Mantan Pemain West Ham Soal Wafatnya Ratu Elizabeth II Tuai Kecaman
Sinclair menyebut orang kulit hitam tak perlu berduka atas kematian Ratu Elizabeth.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan pemain West Ham United, Manchester City, dan Queen Park Rangers (QPR), Trevor Sinclair, tengah diselidiki atas dugaan pencemaran nama baik keluarga kerajaan terhadap Ratu Elizabeth II. Ia menyebut orang kulit hitam dan coklat tidak perlu berkabung atas kematian Ratu Elizabeth II.
Berbeda dengan ucapan pun rangkaian duka terhadap kepergian Ratu Elizabeth II dari para pegiat olahraga pun tokoh dunia. Trevor Sinclair justru melepaskan pernyataan menohok.
Sinclair yang sekarang bekerja sebagai komentator di radio TalkSport, diduga mengeklaim bahwa rasialisme di Inggris telah berkembang selama pemerintahan panjang Ratu Elizabeth II.
"Rasisme dilarang di Inggris pada tahun 1960-an dan itu dibiarkan berkembang, jadi mengapa hitam dan coklat harus berduka!" tulis Trevor Sinclair dalam akun resmi Twitter pribadinya dikutip MyLondon, Jumat (9/9/2022).
Sementara pihak Talksport mengumumkan akan berusaha melakukan kontak dengan Sinclair untuk membahas tweet tersebut. Mereka sama sekali tidak mendukung dan tidak memiliki niatan yang sama seperti apa yang diucapkan oleh Sinclair. "TalkSport tidak mendukung pandangan yang diungkapkan dan sedang menyelidiki masalah ini."
Komentar Sinclair mendapat reaksi keras di Twitter. Simon Jordan, mantan pemilik Crystal Palace, yang sering berbagi studio dengan Sinclair, pun bereaksi. "Trev, saya benar-benar tidak yakin itu pemikiran yang tepat, apalagi tweet. kehilangan orang yang sangat berarti dan rasa hormat serta nilai seharusnya menjadi sentimen utama, bukan perpecahan!" kata Simon Jordan menegaskan.
Lebih lanjut rekannya yang di TalkSport, Georgie Bingham bahkan mempertanyakan dari mana pemikiran tersebut datang untuk diungkapkan oleh Sinclair secara terbuka. "Bloody hell Trev. Apa yang kamu pikirkan? Untuk mengatakan saya bingung mengapa Anda merasa perlu men-tweet, ini adalah pernyataan yang meremehkan."
Pada tahun 2018, Sinclair dijatuhkan hukuman setelah melakukan pelecehan rasial terhadap seorang petugas polisi yang telah menangkapnya karena mengemudi dalam keadaan mabuk. Di pengadilan, ia mengaku bersalah karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan pelanggaran ketertiban umum yang diperburuk secara rasial.
Alhasil pemain yang pernah mengukir 300 pertandingan untuk dua klub London dari 1993 hingga 2003 itu dijatuhi hukuman 150 jam pelayanan masyarakat untuk pelanggaran ketertiban umum dan diberi larangan mengemudi selama 20 bulan.