Meta Bubarkan Tim yang Pelajari Potensi Dampak Negatif Facebook dan Instagram

Meta dilaporkan membubarkan tim internal yang pelajari potensi dampak negatif produk

AP Photo/Eric Risberg
Ilustrasi. Meta dilaporkan membubarkan tim internal yang pelajari potensi dampak negatif produk.
Rep: Meiliza Laveda Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meta dilaporkan telah membubarkan tim internal yang didedikasikan untuk mempelajari potensi dampak negatif dari produk perusahaan termasuk Facebook dan Instagram. Sekitar 20 insinyur, ahli etika, dan lainnya membentuk tim Inovasi Bertanggung Jawab.

Baca Juga


Menurut the Wall Street Journal, hingga kini, mereka telah menilai potensi kekhawatiran tentang produk baru dan perubahan pada Facebook dan Instagram. Seorang juru bicara Meta mengatakan kepada Journal bahwa sebagian besar mantan anggota tim akan terus melakukan pekerjaan pengawas serupa di tempat lain di perusahaan, meskipun mereka tidak dijamin pekerjaan.

Dikutip CNET pada Sabtu (10/9/2022), sebagian besar mantan tim Inovasi Bertanggung Jawab melakukan pekerjaan sebelumnya secara langsung di tim lain sebagai perubahan dalam strategi perusahaan. "Pekerjaan ini lebih merupakan prioritas daripada sebelumnya, tidak kurang. Kami meningkatkannya dengan mengerahkan tim ahli yang berdedikasi ke dalam area produk prioritas dan memiliki lebih banyak orang yang mengerjakan inovasi yang bertanggung jawab dalam tim produk daripada dua tahun lalu. Itulah sebabnya sebagian besar mantan anggota tim ini melanjutkan pekerjaan semacam ini di bagian lain di Meta,” kata kata juru bicara Meta Eric Porterfield kepada CNET.

Perusahaan sedang dalam masa perubahan. Meta berjuang dengan penurunan pendapatan iklan pertengahan tahun dengan telah menutup Live Shopping dan menghadapi denda 400 juta dolar AS oleh otoritas Uni Eropa karena gagal melindungi anak-anak. Perusahaan terus memfokuskan kembali pada realitas virtual dengan headset baru yang datang bersamaan dengan konferensi VR pada 11 Oktober mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler