Demokrat, Nasdem, dan PKS Diprediksi akan Duetkan Anies dan AHY

Anies Baswedan menjadi salah satu calon presiden potensial 2024

ANTARA/Hafidz Mubarak A
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies Baswedan menjadi salah satu calon presiden potensial 2024
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS diprediksi akan mengusung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang. 

Baca Juga


Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, mengatakan hal tersebut mengingat menguatnya nama Anies di kalangan basis massa ketiga partai tersebut.  

"Tiga partai tersebut dipersatukan oleh kuatnya dukungan akar rumput yang mengehendaki Anies menjadi capres. Hal itu tampaknya memaksa ketika partai untuk bersatu mengusung Anies," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Ahad (11/9/2022). 

Dia menilai indikasi tersebut diperkuat dengan makin terbukanya Anies untuk menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presidennya. 

Partai Demokrat juga mengindikasikan keinginan yang sama untuk bersama Anies pada Pilpres 2024.

"Keinginan itu tampaknya sangat rasional sebab, hasil simulasi dari beberapa lembaga survei, duet Anies-AHY memang cukup kompetitif untuk bersaing dengan duet lainnya," ujarnya. 

Selain itu, Jamiluddin menilai secara perorangan, Anies dan AHY juga punya elektabilitas baik. Karena itu kedua sosok tersebut dinilai menjanjikan bila diduetkan pada Pilpres 2024.

"Jadi, menduetkan Anies-AHY  oleh Demokrat, Nasdem, dan PKS tampaknya pertimbangan sangat rasional. Hal ini kiranya akan memudahkan ketiga partai menyepakati untuk mengusung Anies-AHY," tuturnya.

Apalagi ketiga partai mengakui bahwa mereka terus berkomunikasi secara intens untuk mematangkan duet tersebut. Karena itu, dia menilai deklarasi Anies-AHY akan dilakukan tidak terlalu lama lagi. 

"Deklarasi itu kiranya akan mendorong koalisi lain juga melakukan hal yang sama," ucapnya.    

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler