Tangan Anda Sering Kebas-Kesemutan? Waspadai Gejala Carpal Tunnel Syndrome
Aktivitas sehari-hari juga dapat memicu carpal tunnel syndrome.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tangan Anda sering merasa kebas atau kesemutan? Hati-hati, bisa jadi itu merupakan gejala carpal tunnel syndrome (CTS).
Dr Oryza Satria SpOT(K) menjelaskan pada tangan manusia, ada kanal yang terbentuk dari struktur tulang-tulang pergelangan tangan dan beratapkan ligamen (carpal transversal). Karena terbentuk dari struktur tulang dan ligamen yang berfungsi seperti dinding padat, ukuran kanal ini tidak berubah.
Kanal yang disebut kanal carpal ini berisikan tendon eksor, selubung tendon, serta saraf yang mengatur fungsi gerak dan rasa pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, serta setengah jari manis.
"Namun, meski terbentuk dari struktur padat dan bersifat tetap, bukan berarti kanal ini bebas dari gangguan," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (14/9/2022).
Secara umum ada dua hal yang menyebabkan terjadinya CTS. Pertama, adanya peningkatan tekanan dari dalam kanal karpal yang disebabkan karena perubahan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Kondisi ini dapat terjadi pada ibu hamil, wanita yang menopause, wanita pengguna kontrasepsi oral, orang dengan obesitas, pasien gagal ginjal, hipotiroid, pasien gagal jantung, atau orang yang memiliki tumor atau kista. Selain itu, mereka yang mengalami patah tulang (fraktur) pada pergelangan tangan, peradangan sendi (arthritis), perubahan bentuk tangan (deformitas) akibat patah tulang, lepasnya sendi (dislokasi), atau pendarahan internal yang signifikan juga berisiko serupa.
Kedua, adanya peningkatan tekanan dari luar kanal karpal yang disebabkan karena pemakaian sarung tangan yang terlalu sempit. Selain itu, adanya perubahan kontur kanal carpal yang menyebabkan perubahan volume kanal karpal, kondisi ini bisa terjadi akibat pergelangan tangan digunakan untuk menekuk dan mengangkat secara berulang dan dalam waktu lama.
"Mengetik atau penggunaan mouse juga termasuk dalam jenis aktivitas yang dimaksud," kata dr Oryza yang merupakan konsultan ortopedi di Hand and Microsurgery Orthopedic Center RS Pondok Indah–Bintaro Jaya.
Faktor risiko lainnya yang dapat menyebabkan CTS adalah karena gangguan fungsi saraf. Kondisi ini bisa terjadi akibat dari diabetes, konsumsi alkohol, defisiensi vitamin, atau paparan toksin.
Gejala
Ada beberapa gejala yang bisa dialami ketika terjadi gangguan pada kanal carpal. Yang paling utama adalah mati rasa atau kesemutan pada ibu jari (bisa juga disertai dengan rasa tersayat, tertusuk, atau terbakar pada jari telunjuk dan tengah serta setengah atau seluruh jari manis.
Gejala yang timbul akibat CTS dapat dibagi menjadi tiga tahapan. Pada tahap awal, penderita akan sering terbangun di malam hari karena merasa kebas, kesemutan, tersayat, terbakar, dan rasa "penuh" atau bengkak pada tangan, padahal tidak ada pembengkakan.
"Biasanya, rasa nyeri akan hilang setelah mengibaskan tangan," kata dr Oryza.
Pada tahap kedua, rasa kebas atau kesemutan muncul pada siang hari atau sepanjang hari, terutama saat melakukan aktivitas yang melibatkan pergelangan tangan. Pada tahap ini, kekuatan tangan bisa berkurang hingga benda yang sedang dipegang bisa terjatuh.
"Jika terus berlanjut, penderita akan mengalami rasa kebas yang menetap dan ibu jari menjadi lemah akibat menipisnya jaringan otot (atrofi)," jelas dr Oryza.