Nenek Dipaksa Anak Mengemis, Pemkot Surabaya Tawarkan Perawatan Panti Jompo
Anak yang memaksa neneknya mengemis menolak tawaran Pemkot Surabaya
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Wali (Wawali) Surabaya, Jawa Timur, Armuji menemui seorang nenek, Mbah Mursiti berusia 84 tahun yang dipaksa anaknya menjadi pengemis di kediamannya Tambak Wedi Baru Gang 16 Nomer 78 B.
"Saya menyesalkan hal itu terjadi di Surabaya. Ini tentu tidak mencerminkan karakteristik warga Surabaya yang humanis dan penuh kasih sayang," katanya saat menemui Mbah Mursiti pada Jumat (16/9/2022).
Kisah Mbah Mursiti yang seringkali dipaksa bekerja oleh anaknya menjadi sorotan warganet menyusul videonya masuk laman media sosial Tik Tok melalui akun bilqis.maulidiya.agus. Video yang dibagikan sekitar 10 jam lalu itu telah disukai sebanyak 125 ribu orang dan dikomentari sebanyak 6816 dan dibagikan sebanyak 8114 kali .
Di Tik Tok tersebut terdapat sejumlah komentar di antaranya dari akun @Erindah Ika Yuliani?"Ku kira cuma di film yang seperti ini, ternyata di kehidupan nyata ada. Semoga mbahnya cepet ada yang menolong. Sehat selalu mbah".
Mendapati hal itu, Armuji lantas mendatangi kediaman Mbah Mursiti yang tinggal bersama anak perempuan dan cucunya.
"Video itu viral sehingga kami ambil langkah dan respons cepat. Ternyata si mbah ini menurut pengakuan tetangganya sering diperintahkan untuk meminta-meminta karena anaknya tidak bekerja," katanya.
Untuk itu, Wawali menawarkan agar Mbah Mursiti untuk tinggal dan dirawat di UPTD Griya Werdha atau Panti Jompo milik Pemkot Surabaya yang selama ini menampung para lansia.
"Namun anaknya belum berkenan. Tetapi kami ingatkan jangan diulangi kembali. Kasihan Mbah Mursiti usianya sudah 84 tahun tentu capek kalau jalan agak jauh," kata Cak ji panggilan akrab Armuji.
Selain itu, ia juga memerintahkan agar pihak kelurahan dan kecamatan setempat memberikan perhatian kepada Mbah Mursiti dengan mengalokasikan bantuan makanan guna menjamin ketercukupan gizi maupun bantuan lainnya.