Nasihat Nabi Muhammad SAW untuk Kaum Muda

Nabi Muhammad memberi banyak orang muda pekerjaan dengan tanggung jawab besar.

Dok Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi).  Nasihat Nabi Muhammad SAW untuk Kaum Muda
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak yang berkata generasi muda masa kini hanya peduli pada diri mereka sendiri. Mereka tidak menghormati orang tua atau masyarakat, hingga perilaku buruk lain.

Baca Juga


Sebenarnya keluhan generasi dengan moral buruk telah dikatakan pada abad ke-11 oleh M Petrus, sang pertapa, mengatakan sesuatu yang sangat mirip:

“Dunia sedang melewati masa-masa sulit. Orang-orang muda saat ini tidak memikirkan apa pun kecuali diri mereka sendiri. Mereka tidak memiliki rasa hormat kepada orang tua atau usia tua. Mereka tidak sabar dari semua pengekangan. Dan mereka berbicara seolah-olah mereka tahu segalanya, dan apa yang dianggap bijaksana bagi kita adalah kebodohan bagi mereka."

"Adapun gadis-gadis, mereka maju, tidak sopan dan tidak sopan dalam ucapan, perilaku, dan pakaian,”

Bahkan lebih jauh ke belakang, filsuf Yunani Socrates, (470-399 sebelum masehi) mengeluh tentang pemuda yang mengatakan:

“Anak-anak sekarang menyukai kemewahan. Mereka memiliki perilaku buruk, penghinaan terhadap otoritas; mereka menunjukkan rasa tidak hormat kepada orang yang lebih tua dan suka mengobrol di tempat olahraga.”

Jadi, tampaknya kaum muda kita tidak banyak berubah bahkan selama ribuan tahun. Namun, para pemuda memang memiliki kualitas lain selain dari rasa tidak hormat yang mereka rasakan. Mereka juga penuh harapan, energik, idealis, siap menerima perubahan, dan ingin meninggalkan jejak mereka di dunia.

 

Apa yang akan Nabi Lakukan?

Jika Nabi Muhammad bisa berbicara dengan pemuda hari ini, nasihat seperti apa yang akan dia berikan kepada mereka? Apa yang akan dia katakan kepada orang tua mereka?

Dilansir dari About Islam, pertama dan terutama, Nabi Muhammad memperlakukan kaum muda seolah-olah mereka memiliki sesuatu untuk ditawarkan kepada masyarakat. Muslim tentunya tahu bahwa pada masa awal Islam mayoritas pengikut Nabi Muhammad adalah kaum muda.

Diketahui juga, bahwa Nabi Muhammad memberi banyak orang muda pekerjaan yang menurut orang tua melibatkan lebih banyak tanggung jawab daripada yang mampu mereka tangani. Dia memberikan hak kepada orang muda yang biasanya hanya diberikan kepada pria dan wanita yang lebih tua, dan seringkali dia memberi mereka hak atas orang yang lebih tua.

Mereka tidak pernah disingkirkan atau dibuat merasa tidak berguna atau tidak diinginkan. Sebaliknya mereka diberi tanggung jawab penting yang vital untuk menyebarkan pesan Islam. Karena itu, kaum muda Muslim bukanlah anak muda biasa; mereka adalah pemimpin yang saleh.

Nabi Muhammad mampu melihat gambaran besarnya dan tujuannya adalah untuk menghasilkan banyak orang muda yang saleh, dermawan, dan saleh. Sayangnya, saat ini kita cenderung memandang anak muda sebagai orang yang merepotkan.

Banyak orang tua hanya ingin mereka berhasil dalam usaha duniawi dan ketika mereka menunjukkan kecenderungan kesalehan atau murah hati, orang tua justru meminta mereka untuk diam, mendapatkan nilai bagus, mencari pekerjaan bergaji tinggi dan menikah. Padahal Nabi Muhammad akan menyarankan kita untuk mengakui dan menggunakan keterampilan kaum muda untuk keuntungan terbaik.

Pada masa Nabi, Rasulullah selalu menasihati para pengikutnya untuk tidak pernah membunuh orang-orang muda penyembah berhala. Dan dia menaruh harapan besar bahwa orang-orang muda ini akan menerima Islam.

 

Sehingga Nabi pasti akan memberi tahu kita hari ini bahwa masa muda adalah masa emas dalam kehidupan setiap orang. Ini adalah saat ketika orang dewasa muda harus memilih jalan. Dan dengan dorongan, mereka akan memilih jalan kebenaran.

Berbekal ilmu yang benar, pemuda Muslim dapat bekerja tanpa lelah untuk Islam karena memiliki energi dan keberanian yang tak terbatas. Nabi Muhammad menekankan pentingnya saat ini dalam kehidupan seseorang dan, tidak diragukan lagi, akan menyarankan kita untuk mendukung dan mendorong kaum muda.

Dia memberitahu kita bahwa pada hari kiamat ada tujuh kelompok orang akan menemukan kelegaan dalam naungan yang diberikan oleh Tuhan. Salah satunya adalah pemuda yang bersemangat untuk beribadah kepada Tuhan. Dia juga menasihati para pengikutnya, dan dengan perluasan kaum muda saat ini, untuk memanfaatkan waktu mereka sebelum terlambat, dan kesehatan yang buruk dan usia tua akan menimpa mereka.

Pemberdayaan Wanita Nabi SAW

Nabi Muhammad hampir pasti akan menasihati kita untuk tidak melupakan wanita muda. Saat ini, mereka sering tidak didorong untuk menjadi ambisius dan berpengetahuan, tetapi pada masa awal Islam, mereka memainkan peran penting dan penting.

Asma, putri Abu Bakar, memainkan salah satu peran paling berani dalam pelarian Nabi dari Makkah. Dan saudara perempuannya, istri Nabi Muhammad Aisha, adalah seorang sarjana dan ahli hukum yang dihormati pada usia dua puluh.

Bagaimanapun, umat harus mencari cara untuk memberdayakan kaum muda dan cara untuk merangkul keinginan dan cita-cita mereka. Nabi Muhammad hampir pasti akan menasihati kita untuk mendorong orang-orang muda dalam semua usaha mereka yang benar dan untuk mengambil pendapat dan nasihat mereka dengan serius.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler