Jaga Ginjal, Pengidap Hipertensi tak Boleh Abaikan Darah dalam Urine-Sakit Punggung
Diabetes dan hipertensi merupakan penyebab paling umum penyakit ginjal.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ginjal adalah organ yang terletak di dekat panggul di setiap sisi tulang belakang. Fungsinya sangat penting untuk tubuh, yakni menyaring bahan kimia, produk limbah, dan menghilangkan kelebihan air dari tubuh.
Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, penderitanya mungkin perlu menjalani perawatan dialisis (cuci darah) atau bahkan membutuhkan transplantasi ginjal untuk kasus parah. Menurut CEO Rumah Sakit Dr LH Hiranandani di India, Sujit Chatterjee, diabetes dan hipertensi adalah penyebab paling umum penyakit ginjal.
"Menjaga kesehatan ginjal membutuhkan deteksi dini dan pengobatan yang segera untuk masalah ini, dan pasien perlu bersikap proaktif untuk menemui dokter secara konsisten," kata Chatterjee, dilansir Indian Express, Jumat (23/9/2022).
Chatterjee menjelaskan bahwa penyakit ginjal polikistik dapat memengaruhi orang-orang dari berbagai usia, ras, dan identitas. Satu dari 400 hingga 1.000 orang di dunia mengalaminya.
Penyakit ini juga dapat dialami anak-anak. Sekitar satu dari 20 ribu anak menderita penyakit ginjal polikistik.
Chatterjee menjelaskan penyakit ginjal polikistik adalah masalah keturunan, di mana ginjal menumbuhkan kista berisi cairan yang berbeda. Kista penyakit ginjal polikistik juga dapat memengaruhi kondisi ginjal. Lepuhan membuat ginjal membesar dan dapat memengaruhi bentuknya lebih jauh.
"Kondisi ini juga dianggap sebagai penyakit ginjal kronis (CKD), yang dapat memengaruhi kemampuan ginjal," ujar Chatterjee.
Selain itu, masih banyak lagi hasil atau masalah yang berkaitan dengan penyakit ginjal polikistik. Ini termasuk hipertensi, jerawat lever, dan kelainan pembuluh darah di otak dan jantung.
Dokter menyatakan penyakit ginjal polikistik disebabkan oleh perkembangan kista di ginjal. Penyakit ini memiliki kecenderungan diwariskan secara turun-temurun.
"Penyakit ginjal polikistik secara teratur diturunkan dari satu atau dua generasi, danAnda bisa menjadi orang yang mengembangkan penyakit ginjal polikistik atau membawa gen yang menyebabkannya tanpa menjadi sakit," kata Chatterjee.
Chatterjee juga memperingatkan penyakit ginjal polikistik dapat memengaruhi organ selain ginjal. Pertumbuhan kista di hati, pankreas, limpa, ovarium, dan usus besar adalah normal pada individu dengan penyakit ginjal polikistik.
Lepuh pada organ ini biasanya tidak menyebabkan masalah, tetapi individu tertentu bisa saja terusik olehnya. Terkadang, penderita penyakit ginjal polikistik tidak menyadari kondisinya.
Konsultasikan dengan dokter jika menemukan beberapa gejala dan efek samping penyakit ginjal polikistik. Terlebih, jika Anda memiliki kerabat tingkat pertama yang menderita penyakit ginjal polikistik.
Tanda dan efek samping penyakit ginjal polikistik tidak terlihat secara umum pada individu yang berusia 30 atau 40 tahun. Berikut beberapa tanda dan efek samping yang harus diperhatikan:
- nyeri ke arah punggung atau samping
- pembesaran ukuran perut
- darah dalam urine
- infeksi kandung kemih atau ginjal terus menerus
- denyut nadi yang terlalu tinggi.
Chatterjee mengatakan orang yang memiliki hipertensi pasti akan mengalami penyakit ginjal polikistik. Kondisi itu dapat membuat mereka mengalami nyeri otak yang serius.
Ketegangan peredaran darah yang ekstrem dapat memicu kerusakan ginjal. Di sisi lain, obat hipertensi manjur untuk memperlambat atau bahkan mencegah gagal ginjal.