Eropa Desak Pemerintah Italia Pertahankan Program Reformasi
Suntikan dana merupakan kesempatan uni untuk mengubah ekonomi Italia.
REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Komisi Eropa mendesak Pemerintah Italia yang baru mempertahankan program reformasi dana bantuan pemulihan Covid-19 tambahan dari Eropa senilai 21 miliar euro akan dikirim pada Selasa (27/9/2022).
Komisi Eropa mengatakan, Italia telah mencapai 45 target dan pencapaian dalam reformasi di sejumlah bidang seperti lapangan kerja publik, pengadaan, administrasi perpajakan, kualitas pengajar dan perawat untuk program bantuan senilai 192 miliar euro.
"Selamat Italia, dan pertahankan kerja bagus! Komisi bersama kalian pada jalan pemulihan kalian," kata Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam pernyataannya.
Aliansi sayap kanan yang dipimpin Giorgia Meloni memenangkan pemilihan umum Ahad (25/9/2022). Brussels khawatir hubungan dengan Roma akan lebih sulit dibandingkan pemerintahan Perdana Menteri Mario Draghi.
Komisioner Ekonomi Paolo Gentiloni mengatakan, tawaran suntikan dana merupakan kesempatan untuk mengubah ekonomi Italia. "Saya mendesak pemerintah baru Italia memastikan kesempatan ini diraih," kata Gentiloni yang juga pernah menjabat sebagai perdana menteri.
Sebelum pemilihan, Meloni pernah mengatakan harus ada ruang untuk mengubah program reformasi yang mencerminkan dampak krisis energi. Dana segar yang masih dibahas Uni Eropa akan diinvestasikan ke berbagai bidang seperti jaringan 5G, pariwisata dan reformasi sampai ke sistem peradilan.
Italia sudah menerima sekitar 46 miliar euro yang diberikan dalam bentuk hibah dan pinjaman.