Spanyol, Belanda, Kroasia, dan Italia Melaju ke Empat Besar
Timnas Belanda menjadi tim dengan performa paling impresif.
REPUBLIKA.CO.ID, BRAGA -- Timnas Spanyol menjadi tim terakhir yang berhasil memastikan satu tempat di putaran final UEFA Nations League musim ini. Kemenangan, 1-0, atas Portugal di Stadion Municipal, Braga, Rabu (28/9/2022) dini hari WIB, mengantarkan La Furia Roja mengakhiri penyisihan Grup A2 UEFA Nations League sebagai juara grup.
Gol penyerang Atletico Madrid, Alvaro Morata, menjadi penentu kemenangan Spanyol atas Portugal di laga pamungkas penyisihan Grup A2 tersebut. Ujungnya, tim besutan Luis Enrique itu unggul satu poin dari rivalnya di Semenanjung Iberia, Portugal, dengan koleksi 11 poin dari enam laga di klasemen akhir Grup A2.
Kemenangan ini sekaligus menjadi respons dari La Furia Roja setelah menelan kekalahan memalukan, 1-2, dari Swiss di laga sebelumnya. Tak hanya mengakhiri rentetan kemenangan di dua laga sebelumnya, kekalahan dari Swiss juga tercatat menjadi satu-satunya kekalahan yang dialami Spanyol di penyisihan Grup A2.
''Inilah indahnya sepak bola. Kemenangan menjadi obat terbaik untuk kekecewaan. Kami tak pernah ragu dengan kemampuan dalam mencetak gol. Kini, kami kembali ke putaran final UEFA Nations League dan ini menjadi prestasi luar biasa,'' kata pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique, seperti dilansir laman resmi UEFA.
La Furia Roja mengikuti jejak Belanda, Kroasia, dan Italia, yang lebih dulu melaju ke putaran final edisi ketiga UEFA Nations League tersebut. Seperti halnya Spanyol, tiga tim lainnya mampu menyudahi penyisihan grup di posisi teratas klasemen akhir.
Sementara Kroasia merajai Grup A, Italia dan Belanda menjadi tim terbaik di Grup A3 dan Grup A4 secara berurutan. Dari empat tim tersebut, Kroasia menjadi tim debutan di putaran final kompetisi teranyar bentukan UEFA tersebut.
Finalis Piala Dunia 2018 itu mengumpulkan 13 poin buah dari satu kekalahan, satu hasil imbang, dan empat kemenangan. Mengawali kiprah di turnamen ini dengan kekalahan, 0-3, Luka Modric dkk mampu bangkit. Setelah menahan imbang salah satu tim unggulan, Prancis, 1-1, Krosia melaju dengan torehan kemenangan di empat laga sisa, termasuk saat membungkam Prancis, 1-0.
Kendati berstatus debutan di putaran final UEFA Nations League musim ini, Krosia bertekad untuk terus memberikan kejutan di turnamen ini.
''Kami mengawali turnamen dengan catatan mengecewakan. Namun, dengan karakter yang kuat, kami bisa terus bangkit. Kini, kami berada di empat besar (UEFA Nations League). Kami akan melihat apa yang bisa kami lakukan,'' kata gelandang Kroasia, Matteo Kovacic, seperti dilansir laman resmi UEFA.
Berbeda dari Krosia, Spanyol dan Italia memiliki pengalaman tampil di putaran final UEFA Nations League. Bahkan, musim ini menjadi musim kedua secara beruntun buat La Furia Roja dan Gli Azzurri melaju ke empat besar UEFA Nations League.
Sementara Spanyol berstatus runner-up di edisi terakhir UEFA Nations League musim lalu, Italia mengakhiri turnaman di peringkat ketiga. Buat Italia, keberhasilan melaju ke putaran final UEFA Nations League seolah menjadi pelipur lara usai kegagalan tampil di putaran final Piala Dunia 2022.
Rencananya, putaran final UEFA Nations League musim ini memang akan digelar pada pertengahan Juni 2023 mendatang. Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) akan melakukan pengundian secara terbuka untuk menentukan tim-tim yang akan saling berhadapan di babak semifinal.
Kabarnya, Belanda akan menjadi tuan rumah putaran final UEFA Nations League. Dari empat tim yang berada di putaran final musim ini, Belanda menjadi tim dengan performa paling impresif. Tim besutan Louis van Gaal itu tak tersentuh kekalahan dalam enam laga di babak penyisihan Grup A4.
Tim Oranje melewati adangan Belgia, Polandia, dan Wales dengan mengumpulkan 16 poin dari enam partai. Tak hanya soal torehan poin, Belanda juga menjadi tim tersubur di sepanjang penyisihan Grup A UEFA Nations League. Total 14 gol dicetak Virgil Van Dijk dkk dari enam laga babak penyisihan.
Belanda pun menjadi tim pertama yang memastikan satu tempat di putaran final musim ini. Laju mulus ini tak terlepas dari kehadiran Van Gaal. Sejak ditangani Van Gaal pada Agustus 2021, timnas Belanda tak pernah kalah dalam 15 laga terakhir dengan torehan 11 kemenangan dan empat hasil imbang. Di kesempatan ketiga menangani tim Oranje, Van Gaal pun menajamkan rekor sebagai pelatih dengan koleksi kemenangan terbanyak, 37 kemenangan, bersanding dengan Dick Advocaat.
Rasanya, catatan kesuksesan Van Gaal bersama timnas Belanda akan semakin mengkilap apabila berhasil memboyong titel UEFA Nations League yang gagal didapatkan Belanda usai menyerah, 0-1, di musim perdana kompetisi tersebut pada 2019 lalu.