Industri Telekomunikasi Eropa Khawatirkan Pemadaman Jaringan Telepon Seluler

Musim dingin dikhawatirkan menguji infrastruktur telekomunikasi Eropa.

AP/Markus Schreiber
Tangan Kanselir Jerman Olaf Scholz saat menghadiri penyerahan stempel khusus layanan pos Jerman Deutsche Post untuk KTT G7 mendatang, di kanselir di Berlin, Jerman, Rabu, 15 Juni 2022. Keputusan Rusia untuk menghentikan pasokan gas melalui rute pasokan utama Eropa setelah konflik Ukraina, telah meningkatkan kemungkinan berkurangnya aliran listrik.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Keputusan Rusia untuk menghentikan pasokan gas melalui rute pasokan utama Eropa setelah konflik Ukraina, telah meningkatkan kemungkinan berkurangnya aliran listrik. Di Prancis, situasinya diperparah oleh beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir yang ditutup untuk pemeliharaan.

Baca Juga


Pejabat industri telekomunikasi mengaku khawatir musim dingin akan menguji infrastruktur telekomunikasi Eropa. Empat eksekutif perusahaan telekomunikasi mengatakan, saat ini sistem cadangan listrik di sebagian besar negara Eropa tidak mencukupi. Hal ini dapat meningkatkan prospek pemadaman telepon seluler.

Empat eksekutif telekomunikasi mengatakan, operator telekomunikasi Eropa harus meninjau jaringan mereka untuk mengurangi penggunaan daya ekstra. Termasuk memodernisasi peralatan mereka dengan menggunakan desain radio yang lebih hemat daya.

Untuk menghemat daya, perusahaan telekomunikasi menggunakan perangkat lunak untuk mengoptimalkan arus lalu lintas, membuat menara "tidur" saat tidak digunakan, dan mematikan pita spektrum yang berbeda. Operator telekomunikasi juga bekerja sama dengan pemerintah nasional untuk memeriksa apakah ada rencana untuk mempertahankan layanan penting.

Negara-negara Uni Eropa, termasuk Prancis, Swedia, dan Jerman, berusaha memastikan komunikasi dapat berlanjut meskipun ada pemadaman listrik.  Eropa memiliki hampir setengah juta menara telekomunikasi dan kebanyakan dari mereka memiliki cadangan baterai yang bertahan sekitar 30 menit untuk menjalankan antena seluler.

Dua sumber mengatakan, distributor listril Enedis mengajukan rencana untuk menghemat pasokan listrik dengan skenario terburuk yaitu pemadaman selama dua jam. Pemadaman listrik akan mempengaruhi sebagian negara secara bergilir. Namun layanan penting seperti rumah sakit, polisi dan pemerintah tidak akan terkena pemadaman listrik.

Pemerintah Prancis, operator telekomunikasi dan Enedis telah mengadakan pembicaraan tentang masalah ini selama musim panas. Federasi Telekomunikasi Prancis (FFT), kelompok lobi yang mewakili Orange, Bouygues Telecom, dan SFR Altice, menyoroti Enedis karena tidak dapat mengecualikan antena selular dari pemadaman listrik.

"Prancis memiliki sekitar 62.000 menara seluler, dan industri tidak akan dapat melengkapi semua antena dengan baterai baru," kata Presiden FFT Liza Bellulo.

Perusahaan telekomunikasi di Swedia dan Jerman juga telah menyampaikan kekhawatiran tentang potensi kekurangan listrik kepada pemerintah mereka. Regulator telekomunikasi Swedia PTS bersama dengan operator telekomunikasi dan lembaga pemerintah lainnya berupaya untuk menemukan solusi. Juru bicara PTS mengatakan, mereka membiayai pembelian stasiun bahan bakar yang dapat diangkut dan stasiun pangkalan seluler yang terhubung ke telepon seluler untuk menangani pemadaman listrik yang lebih lama.

 

Sementara lobi telekomunikasi Italia mengatakan, mereka ingin jaringan seluler dikecualikan dari pemadaman listrik atau penghentian hemat energi. Mereka akan membicarakan hal tersebut dengan pemerintah baru Italia.

"Pemadaman listrik meningkatkan kemungkinan kegagalan komponen elektronik jika mengalami gangguan mendadak," kata kepala lobi telekomunikasi Massimo Sarmi dalam sebuah wawancara.

Produsen peralatan telekomunikasi Nokia dan Ericsson bekerja sama dengan operator seluler untuk mengurangi dampak kekurangan daya. Namun kedua perusahaan menolak berkomentar.

Di Jerman, Deutsche Telekom memiliki 33.000 situs radio bergerak atau menara. Sistem tenaga darurat bergeraknya h dapat mendukung sejumlah kecil dari mereka pada saat yang sama. Deutsche Telekom akan menggunakan sistem tenaga darurat bergerak untuk mengandalkan diesel jika terjadi pemadaman listrik berkepanjangan.

Negara-negara Eropa terbiasa dengan pasokan listrik yang tidak terputus selama beberapa dekade. Mereka biasanya tidak memiliki generator cadangan listrik untuk jangka waktu yang lebih lama.

"Kami sedikit dimanjakan, mungkin di sebagian besar Eropa listrik cukup stabil dan bagus. Investasi di area penyimpanan energi mungkin lebih sedikit daripada di beberapa negara lain," kata seorang eksekutif industri telekomunikasi.

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler