Korsel, AS dan Jepang Lakukan Latihan Anti-Kapal Selam

Korsel, AS, Jepang meluncurkan latihan anti-kapal selam pertama dalam lima tahun

South Korea Defense Ministry via AP
Dalam foto ini disediakan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan, kapal induk bertenaga nuklir AS USS Ronald Reagan, kedua dari kiri, dan kapal helikopter platform pendaratan (LPH) Korea Selatan (LPH) Marado, kiri, berlayar selama latihan militer bersama di lokasi yang dirahasiakan, Sabtu , 4 Juni 2022.
Rep: Dwina Agustin Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kapal perang Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS), dan Jepang meluncurkan latihan antikapal selam pertama dalam lima tahun pada Jumat (30/9/2022). Korea Utara (Korut) sebelumnya memperbarui uji coba rudal balistik sebagai tanggapan nyata terhadap pelatihan bilateral antara AS dan Korsel.

Pelatihan trilateral selama satu hari ini dilakukan di lepas pantai timur Semenanjung Korea. Pernyataan Angkatan Laut Korsel mengatakan, latihan ini dimaksudkan untuk mengatasi dorongan Korut untuk meningkatkan kemampuannya menembakkan rudal dari kapal selam.

Korut telah membangun kapal selam yang lebih besar termasuk yang bertenaga nuklir dan menguji rudal canggih yang dapat ditembakkan dalam beberapa tahun terakhir. Kemajuan ini menjadi perkembangan yang mengkhawatirkan bagi para pesaingnya karena lebih sulit untuk mendeteksi rudal yang diluncurkan di bawah air terlebih dahulu.

Untuk mengatasi kekhawatiran yang ada, latihan terbaru itu melibatkan kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan serta kapal perusak AS, Korsel, dan Jepang. Selama pelatihan, menurut media setempat, kapal Angkatan Laut dari tiga negara akan mencari dan melacak kapal selam bertenaga nuklir AS yang menyamar sebagai kapal selam Korut sambil bertukar informasi terkait.

"Kami akan menanggapi dan menetralisir segala bentuk provokasi Korea Utara dengan cara yang luar biasa dan tegas,” kata Komandan Pasukan Angkatan Laut Korsel Kapten Cho Chung-ho yang ambil bagian dalam pelatihan tersebut.

Selain rudal yang diluncurkan dari kapal selam, Pyongyang juga memiliki berbagai rudal berkemampuan nuklir yang menempatkan Washington, Seoul, Tokyo dalam jarak serang. Tahun ini, Korut telah melakukan sejumlah rekor uji coba rudal karena menolak untuk melanjutkan diplomasi nuklir yang telah lama terhenti dengan AS.

Pelatihan tiga negara ini juga dilakukan ketika Korsel dan Jepang sedang berusaha untuk memperbaiki hubungan yang kacau karena sejarah dan perselisihan perdagangan. Kedua negara Asia bersama-sama menjadi tuan rumah bagi 80 ribu tentara AS.

Awal pekan ini, Reagan mengambil bagian dalam latihan bersama AS-Korsel di dekat semenanjung itu. Momen ini merupakan latihan bilateral pertama yang melibatkan kapal induk AS sejak 2017.

Sedangkan uji coba rudal terbaru Korut terjadi pada Kamis (29/9), beberapa jam setelah Wakil Presiden AS Kamala Harris meninggalkan Korsel. Selama kunjungannya ke Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Harris membandingkan kondisi kedua negara.
 
"Di Selatan, kita melihat demokrasi yang berkembang pesat. Di Utara, kita melihat kediktatoran brutal," ujarnya.


sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler