Efek Samping Mengkhawatirkan Jika Minum Suplemen Setiap Hari
Sebagian suplemen tidak diregulasi sehingga dapat memunculkan risiko serius.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mengonsumsi suplemen setiap hari dengan harapan bisa mendapatkan manfaat kesehatan. Akan tetapi, tak semua suplemen ternyata aman untuk dikonsumsi secara rutin.
"Sangat direkomendasikan untuk selalu bicara dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen apa pun," ujar spesialis penyakit dalam, dr Ronan Factora, seperti dilansir Eat This Not That, Sabtu (1/10/2022).
Dr Factora mengatakan, sebagian produk suplemen tidak diregulasi sehingga dapat memunculkan risiko serius bila dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Produk suplemen yang tak diregulasi juga bisa memunculkan risiko serius bila digunakan secara berlebih atau dikonsumsi untuk mengobati masalah kesehatan yang belum diketahui.
Dari beragam jenis suplemen, ada lima macam suplemen yang kerap dikonsumsi setiap hari. Berikut ini adalah kelima suplemen tersebut serta dampaknya bagi kesehatan:
1. Suplemen asam fulvat
Asam fulvat adalah senyawa yang secara alami bisa ditemukan di tanah dan diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan. Alasannya, asam fulvat bisa memiliki kemampuan antioksidan.
Namun di saat yang sama, asam fulvat juga memiliki kemampuan oksidan. Artinya, asam fulvat bisa menyebabkan kerusakan oksidatif, alih-alih mencegahnya.
"Bila Anda mengonsumsi (asam fulvat) ini dari sumber yang tak Anda ketahui seberapa murninya, Anda bisa menelan logam berat seperti merkuri dan arsenik," kata Functional Medicine Medical Director, Elizabeth Bradley.
2. Suplemen pelangsing
Meski berlabel "alami", suplemen pelangsing bisa memberikan efek samping yang berbahaya dan sebaiknya dihindari. Sekitar 20 persen kerusakan hati di Amerika Serikat misalnya, dipicu oleh suplemen herbal yang dipasarkan dengan label "alami". Bahan utama yang kerap menyebabkan terjadinya kasus-kasus kerusakan hati tersebut adalah steroid anabolik dan ekstrak teh hijau.
"Ada banyak suplemen penurun berat badan yang dianggap tidak aman bisa ditemukan secara daring," ujar dokter spesialis obesitas Shweta Diwakar.
3. Suplemen protein untuk anak
Memberikan suplemen protein pada anak sebenarnya merupakan hal yang tak perlu dan malah berpotensi membahayakan. Konsumsi protein berlebih, khususnya dari suplemen protein juga tak bisa dianggap menyehatkan menurut ahli gizi olahraga, Diana Schnee.
"Asupan protein berlebih tak menyebabkan terbentuknya lebih banyak otot, tetapi bisa memberikan tekanan pada hati dan ginjal, serta meningkatkan risiko dehidrasi," kata Schnee.
4. Suplemen pembantu tidur
Sebagian orang mengonsumsi suplemen untuk mempermudah tidur. Suplemen-suplemen seperti ini memang bisa membantu bila dikonsumsi sesekali. Akan tetapi, suplemen pembantu tak diperuntukkan bagi penggunaan jangka panjang.
Bila dikonsumsi setiap hari, tubuh akan mulai beradaptasi dengan efek yang diberikan suplemen. Dalam waktu singkat, penggunaan suplemen tersebut tak akan lagi bisa membantu tidur.
"Kita tak punya banyak data mengenai apa yang akan terjadi bila Anda menggunakannya dalam jangka panjang," kata pakar tidur dr Lawrence Epstein.
Menurut Epstein, sebagian besar masalah tidur bisa diperbaiki tanpa obat-obatan. Ada banyak pendekatan lain yang bisa dilakukan untuk memperbaiki masalah tidur, tergantung masalah yang menjadi pemicunya.
5. Suplemen kesehatan prostat
Popularitas suplemen seperti ini tampak cukup luas. Namun di sisi lain, banyak ahli yang mengungkapkan bahwa suplemen kesehatan prostat cenderung tak memberikan manfaat bagi kesehatan prostat.
Banyak pula orang yang percaya bahwa suplemen vitamin E bisa membawa manfaat kesehatan bagi prostat. Hal ini juga tidak sepenuhnya tepat. Konsumsi suplemen vitamin E justru bisa memberikan efek negatif bagi kardiovaskular.
"Jadi kami sangat tidak menyarankan konsumsi vitamin E berlebih," ujar ahli urologi James Ulchaker.