Zelensky dan Musk Berselisih Soal Jajak Pendapat Rencana Perdamaian Ukraina
Elon Musk gelar jajak pendapat di Twitter tentang sarannya untuk mengakhiri invasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membalas postingan jajak pendapat CEO Tesla Elon Musk di Twitter tentang sarannya untuk mengakhiri invasi Rusia. Musk meminta 107,7 juta pengikutnya untuk memilih ide-ide yang mencakup penyerahan wilayah ke Rusia.
Sebagai tanggapan, Zelensky memposting jajak pendapatnya yang menanyakan kepada pengguna apakah mereka lebih menyukai orang terkaya di dunia ketika dia mendukung Ukraina. Selain Zelensky, Musk mendapat kritik dari orang Ukraina lainnya.
Duta Besar Ukraina untuk Jerman Andrij Melnyk menggunakan sumpah serapah. Dia menggambarkannya sebagai jawaban yang sangat diplomatis. Sementara itu grandmaster catur Rusia Garry Kasparov menanggapi dengan menyebut ini merupakan kebodohan moral.
“Ini adalah kebodohan moral, pengulangan propaganda Kremlin, pengkhianatan keberanian dan pengorbanan Ukraina,” katanya.
Gagasan Musk termasuk suara di beberapa bagian Ukraina yang diduduki oleh Rusia yang menurut Rusia akan dicaplok. “Rusia pergi jika itu kehendak rakyat,” ujarnya.
Dikutip BBC, Selasa (4/10/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan empat wilayah Ukraina menjadi bagian dari Rusia. Namun, Rusia tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu dari empat wilayah tersebut.
Selain itu, Musk juga menyarankan dunia harus secara resmi mengakui Krimea yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014 sebagai bagian dari Rusia. Sepuluh jam setelah diunggah, polling telah menarik lebih dari dua juta suara.
Zelensky menanggapi dengan jajak pendapatnya sendiri yang menanyakan “@elonmusk mana yang lebih Anda sukai? Orang yang mendukung Ukraina [atau] Orang yang mendukung Rusia.”
Delapan jam setelah diposting, jajak pendapat itu telah dipilih lebih dari 1,5 juta kali. Sebelumnya dalam invasi Rusia, perusahaan internet satelit milik Musk mengirim peralatan ke negara itu. Hal itu membuat Musk menjadi populer di Ukraina dan kemudian dia diundang oleh Zelensky untuk berkunjung saat perang dengan Rusia usai.