Betulkah Makan Cabai Bisa Lipat Gandakan Risiko Demensia?

Apakah perlu mengurangi takaran cabai dalam konsumsi harian?

Pixabay
Cabai. Dalam beberapa penelitian, kandungan capsaicin pada cabai ditemukan menjadi penyebab kematian neuron.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Usia bukan satu-satunya faktor pendorong penurunan kognitif. Penelitian juga mengaitkan cabai dengan risiko demensia yang lebih tinggi, kondisi yang mengganggu pikiran yang diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada 2050 seiring dengan bertambahnya populasi dunia.

Cabai mengandung capsaicin, bahan utama yang memberikan rasa pedas. Bahan kimia ini juga dikaitkan dengan penurunan kognitif.

Ahli gizi Rory Batt mengatakan beberapa penelitian mengungkap bahwa capsaicin dapat menyebabkan kematian sel (neuronal). Itu dimungkinkan melalui fenomena yang dikenal sebagai excitotoxicity.

“Pada dasarnya, capsaicin dosis sangat tinggi dapat menyebabkan pelepasan kalsium seluler yang berlebihan dan berkepanjangan melalui pengaktifan reseptor yang disebut TRPV1, yang memulai serangkaian peristiwa yang akhirnya menyebabkan kematian sel. Ini dikenal sebagai eksitotoksisitas," jelasnya, dikutip dari laman Express, Rabu (5/10/2022).

Untuk sampai pada temuan tersebut, asupan cabai peserta dinilai dengan catatan makanan tiga hari selama kunjungan rumah. Meskipun penelitian telah menempatkan bendera merah pada cabai, para peneliti juga mengingatkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menarik kesimpulan yang tegas.

Ahli gizi menjelaskan bahwa konsumsi moderat dari bahan pedas memiliki efek netral pada kognisi. Terlebih lagi, mengonsumsi antara satu hingga 20 gram sehari mungkin menawarkan beberapa manfaat.

"Sangat mungkin bahwa dosisnya membuat racun. Dikonsumsi sedikit akan bersifat protektif, tetapi terlalu banyak akan merusak," ujar Batt.

Jumlah yang tepat dari aktivasi TRPV1 dan pelepasan kalsium dari capsaicin sebenarnya bertanggung jawab atas banyak efek yang sangat menguntungkan. Akan tetapi, kalau terlalu banyak dapat menyebabkan kematian sel, excitotoxicity.

"Ada alasan bagus untuk percaya bahwa capsaicin baik untuk kesehatan kognitif (dalam dosis yang tepat)," kata Batt.

Baca Juga


Alasan mengapa begitu sulit untuk menarik kesimpulan tentang makanan pedas adalah jenis penelitian ini meneliti cabai dan demensia. Manajer Komunikasi Nutrisi, Yayasan Nutrisi Inggris, Dr Louise Durrant, mengatakan penelitian ilmiah yang melihat hubungan potensial antara asupan cabai dan penurunan kognitif memiliki keterbatasan.

Ini sebagian besar didasarkan pada data pengamatan yang tidak dapat memberi tahu kita apakah makanan tertentu adalah penyebab langsung dari hasil kesehatan seperti penurunan kognitif. Selain itu, juga tidak memberikan indikasi yang jelas tentang mekanisme di balik bagaimana konsumsi cabai dapat dikaitkan dengan fungsi kognitif.

"Bukti yang tersedia hingga saat ini tidak menunjukkan perlunya mengubah rata-rata konsumsi cabai demi kesehatan kognitif kita," kata Durrant.

Ingin lebih aman? Anda bisa mengikuti saran Batt untuk tetap berpegang pada dosis antara satu dan 20 gram cabai per hari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler