Finlandia Robohkan Patung Terakhir Vladimir Lenin

Patung Lenin tersebut diberikan sebagai hadiah kepada Kotka pada 1979.

EPA/Roman Pilipey
Patung mantan pemimpin Uni Soviet, Vladimir Lenin. ilustrasi
Rep: Kamran Dikarma Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah warga kota Kotka, Finlandia, menggelar perayaan kecil. Sambil meminum sampanye, mereka menyaksikan patung terakhir pemimpin Uni Soviet Vladimir Lenin yang berada di Finlandia dirobohkan pada Selasa (4/10/2022).

Baca Juga


Patung Lenin dengan pose tangan menopang dagu yang dirobohkan diberikan sebagai hadiah kepada Kotka oleh kota Tallinn pada 1979. Kala itu Tallinn masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Karena telah berdiri lebih dari empat dekade, warga Kotka sudah sangat akrab dengan keberadaan patung Lenin di sana.

Kendati demikian, tak sedikit pula warga yang menghendaki patung Lenin itu disingkirkan. Mereka menganggap patung itu mencerminkan periode represif dalam sejarah Finlandia.

"Menyingkirkan patung pendiri salah satu sistem pemerintahan paling brutal di dunia, Komunisme Soviet, dari jalanan adalah hal yang hebat," kata Matti Leikkonen, warga berusia 77 tahun yang turut menyaksikan proses perobohan patung, dilaporkan laman France24.

Leikkonen tak menampik terdapat sebagian warga yang menginginkan agar patung Lenin tersebut dilestarikan. “Namun sebagian besar (warga) berpikir bahwa patung itu harus hilang, bahwa ia bukan milik di sini,” ucapnya.

Direktur Perencanaan Kota Kotka Markku Hannonen termasuk tokoh yang menginginkan patung Lenin dari kotanya. “Patung ini mencerminkan periode represif dalam sejarah Finlandia,” ucapnya.

Patung Lenin di kota Kotka telah beberapa kali menjadi sasaran aksi vandalisme. Salah satu aksi tersebut adalah dengan mengecat tangan patung Lenin dengan cat berwarna merah. Tindakan itu memaksa Finlandia meminta maaf kepada Rusia.

Dalam beberapa bulan terakhir, Finlandia telah merobohkan beberapa patung era Soviet dari jalan-jalannya.Pada April lalu, kota Turku di Finlandia barat memutuskan untuk memindahkan patung Lenin dari pusat kotanya. Hal itu karena invasi Rusia ke Ukraina telah memicu perdebatan tentang keberadaan patung tersebut.

Pada Perang Dunia II, Finlandia terlibat pertempuran melawan Uni Soviet. Peperangan antara mereka terjadi pada November 1939, tiga bulan setelah Perang Dunia II pecah. Peperangan berakhir dengan penandatanganan Moscow Peace Treaty. Lewat kesepakatan itu, Finlandia menyerahkan sembilan persen teritorialnya kepada Uni Soviet.

Sementara selama Perang Dingin, Finlandia setuju untuk tetap netral. Sikap demikian membuat mereka memperoleh jaminan tidak akan diserang oleh Uni Soviet. Pada Mei lalu, Finlandia telah mengumumkan langkahnya untuk mengajukan keanggotaan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Keputusan itu diambil setelah Rusia meluncurkan agresi militer ke Ukraina pada Februari. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler