Percepat Digitalisasi di Sekolah Telkom Gelar Guru Unggul

Guru saat ini dihadapkan tantangan agar mampu mengimplementasikan amanat Nawacita.

Istimewa
Helatan Guru Unggul dari PT Telkom berhasil menarik banyak peminat.
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom terus mengakselerasi digitalisasi sekolah se-Indonesia. Salah satunya, dengan mengadakan guru unggul tingkat nasional oleh Pijar Sekolah, sebuah aplikasi pembelajaran digital milik BUMN merah putih tersebut.  


Kompetisi yang dihelat akhir pekan lalu di Gedung D Kantor Kemendikbud, Jakarta, itu diikuti total 1.865 guru dengan proses kompetisi dari Juli lalu. Hasilnya merujuk voting dan penilaian dewan juri, pemenang pertama Lutfi Hidayati dari SDIT Permata Hati, Bekasi, disusul Agussanaterny Ully (SMAN 3 Kupang, Nusa Tenggara Timur), dan terakhir Anggi Perdana (SMAN 1 Bintan Pesisir, Kepulauan Riau). Juga, dinobatkan finalis Guru Favorit yakni Roni, guru SDN Fatubai Fatubai, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Direktur Digital Business Telkom Indonesia, Muhammad Fajrin Rasyid, program Guru Unggul tersebut digelar untuk memberi ruang bagi para guru di Indonesia dalam mengembangkan kreativitas, inovasi, sekaligus inspirasi di dunia pendidikan. 

“Diharapkan pemenang Guru Unggul dapat menjadi role model bagi guru-guru se-Indonesia untuk terus mengembangkan kompetensi melalui kanal pembelajaran digital,” ujar Fajrin, Kamis (6/10).

Menurutnya, para guru saat ini dihadapkan tantangan agar mampu mengimplementasikan amanat Nawacita dengan melaksanakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) kepada siswa yang memiliki lima nilai utama yaitu religius, nasionalis, gotong-royong, mandiri dan integritas. 

Ketiga besar finalis Guru Unggul by Pijar Sekolah berhak menerima hadiah uang tunai sebesar Rp50 juta untuk juara 1, Rp35 juta untuk juara 2, dan Rp15 juta untuk juara 3. Selain berkompetisi, 50 besar kandidat Guru Unggul juga mendapat pembekalan bootcamp yang diisi 8 sesi pelatihan mulai dari public speaking, komunikasi, hingga problem solving with logic. 

Dr Dirgantara Wicaksono, salah satu juri mengatakan, proses belajar mengajar kini tidak hanya berpusat kemampuan kognitif. Tetapi, harus mencakup sejumlah keterampilan personal dan sosial lainnya yang tergabung kompetensi 4C abad 21 yang harus dimiliki peserta didik. 

Kompetensi 4C terdiri dari Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan komunikasi) dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama). 

Dari hal itulah, Telkom hadir melalui layanan Pijar Sekolah dengan program Guru Unggulnya, guna mendukung guru mengembangkan diri dan memimpin upaya mewujudkan visi misi sekolah yang tidak hanya berfokus murid, namun juga kebutuhan komunitas sekolah. Melalui layanan teknologi digital yang disesuaikan kebutuhan sekolah-sekolah di Indonesia, Pijar Sekolah dari PT Telkom mampu menjadi solusi di tengah kompleksitas tantangan pendidikan yang ada. 

Lutfi Hidayati, pemenang Guru Unggul Pijar Sekolah, mengatakan, ajang kompetisi tesebut sebagai bentuk investasi diri, mengembangkan relasi, dan juga menambah skill sebagai guru. 

“Alhamdulillah nggak disangka-sangka setelah menang Guru Unggul, Ketua Yayasan SDIT Permata Hati memberikan apresiasi langsung buat saya per bulan ini diangkat guru tetap yayasan, anakku dapat beasiswa 1 tahun di daycare, dan logam mulia 5 gram,” katanya.

Pijar Sekolah merupakan bagian Leap Telkom Digital, umbrella brand produk dan layanan digital Telkom untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia. Dengan Leap, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional, sejalan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler