P20 Kedepankan Kerja Sama Bangun Kemajuan Bersama
P20, adalah mewakili suara rakyat global.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, The 8th G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) mengambil tema 'Stronger Parliament for Sustainable Recovery'. Tema ini disusun sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia, yakni Recover Together, Recover Stronger.
P20, adalah mewakili suara rakyat global. P20 memberikan legitimasi atas upaya pemerintah dalam menjalankan komitmen kebijakan luar negeri, pemulihan pasca pandemi, dan merespons tantangan global.
Ia mengatakan, parlemen memiliki kesempatan untuk menyampaikan prespektif dari aspirasi rakyat yang menginginkan adanya harapan baru. Terutama dalam mengelola tata dunia yang lebih humanis, ramah, nyaman, dan sejahtera bagi semua orang.
"Dalam mewujudkan komitmen parlemen untuk memberikan sebuah harapan baru maka kita perlu mengedepankan, pertama, komitmen kerja bersama antarnegara adalah membangun kemajuan bersama," ujar Puan dalam pidato pembukaan The 8th G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20), Kamis (6/10/2022).
"Kedua, membangun nilai global yang mempromosikan perdamaian, toleransi, dan solidaritas dalam persaudaraan dunia. Ketiga, agenda kerja bersama antarnegara yang nyata," sambungnya.
Semua negara harus memiliki kesadaran, bahwa diperlukan kerja bersama dalam mengatasi permasalahan global. Namun di saat bersamaan, dunia yang semakin terbelah dan melangkah secara unilateral.
Tegasnya, kolaborasi dan kerja sama bukan untuk mengejar agar menjadi winner takes all. Namun, harus mengejar all be winner, saat komitmen antarnegara untuk kemajuan bersama, menjadi harapan baru, dan sebagai aspirasi rakyat. "No one left behind, inilah semangat untuk kemajuan bersama. Budaya damai dan toleran semakin diperlukan dalam memperkuat interaksi antarbangsa dan negara," ujar Puan.
Ia menjelaskan, tidak ada satu negara yang mampu menghadapi sendirian gejolak dan tantangan ke depan. Setiap negara membutuhkan kerja sama dengan negara lainnya.
Masalah lokal dapat dengan mudah berkembang menjadi krisis global. Selanjutnya, krisis global dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat di berbagai negara.
"Jelaslah bahwa saat ini segala masalah dunia kita saling berhubungan. Sehingga diperlukan respon bersama yang melibatkan berbagai kalangan dan perspektif. Diperlukan kerja bersama, kolaborasi, gotong royong," ujar Puan.