Mata Minus Bisa Dicegah, Kalau Telanjur Pakai Kacamata Jangan Dilepas Kecuali Hendak Tidur
Dokter mata anak menjelaskan bahwa rabun jauh bisa dicegah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis mata anak Feti Karfati Memed mengatakan miopi atau rabun jauh pada anak bisa dicegah. Caranya ialah dengan melakukan aktivitas luar ruangan setidaknya 90 menit setiap hari.
"Aktivitas luar gedung setidaknya 90 menit setiap hari akan mengurangi risiko terjadinya miopi, tapi bukan dengan membawa gawai keluar rumah", ucapnya dalam webinar bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan tema 'Mata Sehat Era Digital' yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Dr Feti menjelaskan kegiatan di luar ruangan berbeda dengan keluar rumah jarak dekat. Kegiatan yang dimaksud bisa berupa kegiatan olahraga tanpa membawa gadget keluar.
"Jadi bukan di halaman bawa ponsel, lihat ponsel di halaman, ini tidak sama. Jadi harusnya melakukan suatu olahraga di luar rumah," ucap dr Feti.
Selain itu, penggunaan gawai harus menerapkan aturan 20-20-20, yaitu bermain 20 menit, berhenti 20 detik, dan melihat dengan jarak 20 kaki (enam meter). Dr Feti yang praktik di Cicendo Eye Hospital ini juga menyarankan penggunaan gawai atau ponsel harus dibatasi tidak lebih dari tiga jam dalam sehari.
Terlalu banyak screen time akan mempercepat terjadinya mata minus. Mata pun dapat menjadi kering.
Jika anak sudah telanjur mengalami rabun jauh, dr Feti menyarankan untuk segera mendapatkan kacamata yang ukuran lensanya pas untuk anak. Kacamata perlu dikenakan selama anak beraktivitas agar perkembangan minusnya melambat.
"Jadi jangan dibuka-buka kacamatanya, kecuali tidur. Setelah pakai kacamata, rutin kontrol untuk pemeriksaan kacamata dan refraksinya," ucap Feti.
Refraksi adalah proses masuknya cahaya dari bagian depan mata untuk dibiaskan tepat pada retina agar objek penglihatan jelas. Pada mata minus, cahaya tidak dapat difokuskan dengan jelas sehingga bayangan benda terlihat buram.
Dengan kontrol rutin, bisa dipantau perkembangan minusnya dan menyesuaikan dengan kacamata yang dibutuhkan. Selain itu, istirahat cukup dan makan-makanan bergizi juga bisa sebagai terapi untuk memperlambat perkembangan mata minus.
"Anak-anak yang dalam sehari jumlah tidurnya sembilan jam atau lebih, 41 persen tidak mempunyai miopi" ucapnya.
Dr Feti menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, zinc, omega 3 dan vitamin C untuk menjaga kesehatan mata. Makanan tersebut bisa didapat dari sayur dan buah, ikan dan daging, tahu, alpukat, dan telur.
Dr Feti pun memberikan tips untuk para orang tua dalam menjaga kesehatan mata anak. Ayah dan ibu perlu sering membawa anak main di luar ruangan dan jadi contoh yang baik untuk anak dalam penggunaan gawai.
"Bawalah anak main di luar, belajar dari buku-buku cerita, kelola waktu makan dengan baik tanpa gadget, dan jadilah teladan untuk anak," ucap dr Feti yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran ini.