Disfungsi Ereksi Bisa Jadi Pertanda Kanker Prostat
Salah satu tanda dari kanker prostat adalah disfungsi ereksi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada pria, dengan lebih dari 1,4 juta kasus baru per tahun pada 2020. Salah satu tanda dari kanker prostat adalah disfungsi ereksi.
"Penting untuk mengetahui tanda peringatan dari penyakit ini agar bisa mendeteksinya lebih dini," kata superintendent pharmacist dari FROM MARS, Navin Khosla, seperti dilansir DailyStar.
Khosla mengungkapkan bahwa salah satu faktor risiko kanker prostat adalah usia di atas 50 tahun. Pria yang berada pada rentang usia ini dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan prostat.
Bicara mengenai gejala, Khosla mengatakan ada lima tanda awal dari kanker prostat yang perlu diwaspadai. Berikut ini adalah tanda-tanda tersebut:
1. Berkemih lebih sering dari biasanya, terutama di malam hari
2. Kontrol atas berkemih menurun, sulit untuk memulai atau menghentikan berkemih, serta aliran urin melemah
3. Merasakan nyeri atau sensasi terbakar ketika berkemih atau berejakulasi
4. Ada darah di urin atau air mani
5. Disfungsi ereksi yang terjadi tiba-tiba
Seseorang bisa dikatakan mengalami disfungsi ereksi bila kesulitan untuk ereksi dalam kurun waktu tertentu. Selain terkait kanker prostat, disfungsi ereksi bisa terjadi karena masalah sistem saraf atau peredaran darah.
Menurut para ahli, disfungsi ereksi yang berkaitan dengan kanker prostat biasanya terjadi secara tiba-tiba. Pria yang mengalami kondisi ini dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter, terlebih bila ada beberapa gejala lain yang juga muncul.
Sejauh ini, belum ada upaya yang bisa dilakukan untuk benar-benar mencegah terjadinya kanker prostat. Akan tetapi, penerapan gaya hidup yang aktif dan pola makan yang sehat bisa membantu menurunkan risiko kanker tersebut.
"Mengurangi konsumsi lemak hewan dan konsumsi daging olahan juga bisa menekan risiko-risiko ini," ungkap Khosla.
Tes Kanker Prostat
Pria yang sudah berusia lebih dari 50 tahun dianjurkan untuk melakukan tes darah bernama tes prostate specific antigen (PSA). Tes PSA ini dapat membantu dokter menilai risiko seseorang terhadap kanker prostat.
"Bila Anda memiliki kadar PSA yang tinggi, Anda mungkin akan dianjurkan untuk melakukan tes MRI pada prostat untuk membantu dokter menentukan perlu atau tidaknya tes serta pengobatan lebih lanjut," kata Khosla.
Khosla mengatakan kadar PSA yang lebih tinggi tidak selalu menunjukkan bahwa seseorang mengalami kanker prostat. Beberapa kondisi lain juga bisa membuat kadar PSA meningkat.
"Kadar PSA Anda bisa meningkat karena masalah selain kanker," ungkap Khosla.