Menteri Inggris: Pemerintah tak akan Meminta Masyarakat Kurangi Energi
Inggris tidak meminta masyarakat untuk mengurangi pemakaian energi.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Iklim Inggris Graham Stuart mengatakan pemerintah tidak meminta masyarakat untuk mengurangi pemakaian energi. Hal ini disampaikan setelah Jaringan Listrik Nasional memperingatkan rumah tangga dan bisnis dapat mengalami pemadaman selama tiga jam selama musim dingin.
"Kami merencanakan semua kemungkinan dan masyarakat harus yakin kami memiliki pasokan yang beragam dan kuat, dan kami telah mengambil semua langkah untuk memenuhi kebutuhan selama musim dingin ini," katanya pada Sky News, Jumat (7/10/2022).
Ketika ditanya apakah masyarakat harus mengurangi pemakaian energi. "Kami tidak mengirimkan pesan itu," jawab Stuart.
Jaringan Nasional memperingatkan skenario terburuk bila Inggris tidak dapat mengimpor listrik dari Eropa dan kesulitan mendapatkan lebih banyak gas untuk bahan bakar pembangkit listrik maka akan terjadi pemadaman.
Pemerintah yang menggelontorkan paket bantuan untuk membantu masyarakat mengatasi lonjakan tarif listrik mengatakan mereka sedang mencari pasokan energi. Regulator energi Inggris, Ofgem akan memberi penghargaan pada warga yang bersedia mengurangi pemakaian listriknya di waktu puncak.
Stuart mengatakan ia tidak memperkirakan pemadaman benar-benar akan terjadi. "Itu tidak masuk prediksi kami sama sekali," katanya.
"Hal terakhir yang ingin anda lakukan adalah meminta orang untuk mematikan barang-barang demi kebutuhan nasional saat hal itu tidak memberikan pengaruh apa-apa pada posisi keamanan (energi) nasional," katanya.
Ia juga membantah laporan media yang menyatakan Perdana Menteri Liz Truss telah menghalangi penyebaran informasi publik pada penghematan energi. The Times melaporkan Truss mengatakan ia "menolak secara ideologis" penyebaran informasi karena pemerintah akan terlihat terlalu intervensionis.
"Kami tidak dalam urusan memberitahu masyarakat bagaimana menjalani hidup mereka," kata Stuart pada Times Radio.