DPR Sayangkan Sikap PSSI yang tak Merasa Bersalah Atas Tragedi Kanjuruhan

Seharusnya PSSI ikut bertanggung jawab atas terjadinya tragedi Kanjuruhan

EPA-EFE/MAST IRHAM
Kerabat berdoa saat dia memberikan belasungkawa untuk para korban kerusuhan dan penyerbuan di depan tribun pintu masuk 13, tempat utama penyerbuan, di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Indonesia, 06 Oktober 2022. Presiden Indonesia telah memerintahkan penyelidikan dan audit ke seluruh stadion sepak bola di tanah air, untuk memastikan keamanan bagi para penggemar setelah setidaknya 131 orang tewas dalam kerusuhan dan penyerbuan menyusul pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 01 Oktober 2022.
Rep: Haura Hafizhah Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyayangkan sikap PSSI yang dianggap merasa tidak bersalah dalam tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022). Seharusnya, federasi juga harus bertanggung jawab.

Baca Juga


"Saya menangkap PSSI tidak merasa bersalah, padahal panpel dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) kan bagian dari tubuh mereka sendiri. Yang mengatur dan merencanakan kan PSSI," katanya pada Sabtu (8/10/2022).

Menurut Syaiful bukan hal yang relevan jika tragedi Kanjuruhan ini dikait-kaitkan dengan sanksi FIFA. Narasi tersebut seolah-olah mengaburkan fakta bahwa tragedi Kanjuruhan adalah tragedi kemanusiaan.

"Saya tidak setuju ada pihak-pihak yang mengaitkan tragedi (Kanjuruhan) ini dengan potensi sanksi FIFA. Itu tidak relevan. Itu namanya tidak ada solidaritas, tidak mengerti bahwa tragedi ini adalah tragedi kemanusiaan," kata dia.

Politisi Fraksi PKB ini meminta agar PSSI melakukan perbaikan tata kelola sepak bola di Indonesia. Tragedi Kanjuruhan ini menurutnya adalah cambuk, bahwa sepak bola Indonesia perlu berbenah.

"Harus ada perubahan sistemik bagi masa depan pengelolaan sepak bola kita. Ini tragedi terburuk abad ke-21 dalam konteks sepak bola. Kejadian ini harus menginspirasi perubahan total tata kelola sepak bola Indonesia," kata dia

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022 lalu. Jokowi menyebut hal ini disampaikan FIFA melalui surat yang dikirimkan kepadanya sebagai tindak lanjut pembicaraan per telepon yang dilakukannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada 3 Oktober 2022 lalu.

"Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” kata Jokowi dalam pernyataan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler