Kapolda Jatim Dicopot, Nico Afinta Pernah Akui Gas Air Mata Picu Penonton Berdesakkan

Nico menyesalkan terjadinya Tragedi Kanjuruhan dan berjanji menyelidiki kasus ini.

ANTARA/Syaiful Arif
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta (kanan).
Rep: Wilda Fizriyani Red: Stevy maradona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, Senin malam. Nico digantikan oleh Kapolda Sumatra Barat Teddy Minahasa. Oleh Kapolri, Nico dijadikan staf ahli di Mabes Polri. 

Baca Juga


Polri berkilah bahwa pencopotan Nico terkait dengan Tragedi Kanjuruhan. Pencopotan Nico itu sekadar 'tour of duty' normal belaka. Tetapi berbagai elemen masyarakat sejak pekan lalu memang meminta Kapolda Jatim ikut bertanggungjawab atas tewasnya ratusan suporter Arema FC. Di samping itu, sudah ada pencopotan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dan sejumlah aparat terkait prosedur pengamanan dan teknis di lapangan.

Tragedi usai pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya. Pendukung Arema yang tidak puas turun ke lapangan, memicu aparat menembakkan gas air mata berkali-kali untuk menghalau suporter. 

Namun, tembakan gas air mata itu justru memicu kekacauan di tribun penonton. Suporter Arema FC di tribun terdesak oleh gas air mata berduyun-duyun keluar ke pintu tribun. Namun pintu yang belum dibuka membuat penumpukkan yang akhirnya membuat 131 orang meninggal dunia akibat sesak napas di area pintu keluar.

Berikut sejumlah pernyataan Nico Afinta terkait Tragedi Kanjuruhan sebelum ia dicopot dari Kapolda Jatim:

Soal Suporter

1. "Kalau memang semua (suporter) mematuhi aturan, kami juga akan melaksanakan dengan baik. Tapi ini ada sebab dan akibatnya. Kami akan menindaklanjuti. Sekali lagi kami bela sungkawa."

 

Soal Gas Air Mata

2. "Karena gas air mata itu, mereka (suporter) pergi ke luar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukkan dan dalam proses penumpukkan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen."

 

Soal Aremania Turun ke Lapangan

3. "Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan."

 

Meminta Maaf

4. "Saya prihatin sekaligus minta maaf jika di dalam pengamanan yang berjalan terdapat kekurangan. Ke depannya akan kami evaluasi bersama pihak terkait. Harapannya ke depan adalah pertandingan sepak bola yang aman dan nyaman dan menggerakkan ekonomi."

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler