PSI Kabupaten Malang Klarifikasi Penjual Dawet yang Diduga Masuk Kepengurusannya

Beredar video permintaan maaf yang dilakukan seorang ibu pembuat rekaman.

ANTARA/Mohammad Ayudha
Kelompok suporter menyalakan lilin dan melakukan aksi Doa Bersama Solidaritas Untuk Suporter Arema di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022). Aksi tersebut sebagai aksi solidaritas antar suporter dan bentuk keprihatinan atas tragedi suporter sepak bola Arema di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 korban jiwa.
Rep: Wilda Fizriyani Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- DPD PSI Kabupaten Malang memberikan klarifikasi terkait ibu penjual dawet yang diduga masuk kepengurusannya. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua DPD PSI Kabupaten Malang, Yosea Suryo Widodo dalam pernyataan resminya.

Baca Juga


Yosea mengaku telah mendengar informasi di media sosial tentang ibu yang mengaku sebagai “penjual dawet” di Stadion Kanjuruhan yang menghebohkan. Informasi tersebut juga menyebutkan yang bersangkutan merupakan anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Terkait hal itu, DPD PSI Kabupaten Malang menyatakan ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020. "Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI. Jika benar masih tercatat, kami segera pecat," ucap Yosea saat dikonfirmasi Republika, Rabu (12/10/2022) malam.

Sejak awal, Yosea menegaskan, pihaknya mendukung pengusutan tuntas hilangnya ratusan nyawa dalam tragedi Kanjuruhan. Kemudian juga termasuk mengusut pihak-pihak yang bertanggung jawab harus diberi sanksi. 

Beredar video permintaan maaf yang dilakukan seorang ibu pembuat rekaman kepada keluarga Nawi Curva Nord. Ibu yang diketahui sebagai Suprapti Fauzi tersebut ternyata menjabat Wakil Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang.

"Saya Bu Prapti meminta maaf, berhubung dengan voice note yang beredar kemarin saya tidak ada tujuan apa pun untuk menjelekkan. Demi Allah saya lillahi ta'ala, meminta maaf kepada panjenengan, maaf bila ada kata saya yang salah ya Mbak. Karena bukan tujuan saya untuk mencemarkan nama baik Mas, ya Mbak, tolong dimaafkan, dan tolong dimaafkan untuk Mas-masnya, mohon dimaafkan, karena tidak ada tujuan saya untuk menjelekkan siapa pun di sini, ya Mas, Mbak, terima kasih jika panjenengan bisa menerima permohonan maaf ini," kata Suprapti dalam video yang diunggah di akun @AremaniaCulture dikutip Republika di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler