Kim Jong-un Pantau Uji Coba Dua Rudal Jelajah Strategis

Uji coba dilakukan untuk meningkatkan efisiensi tempur dan kekuatan rudal jelajah.

EPA-EFE/KCNA
Sebuah foto tak bertanggal yang dirilis pada 10 Oktober 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un mengawasi latihan militer yang dilakukan untuk memeriksa dan menilai pencegah perang dan kemampuan serangan balik nuklir negara tersebut, di tengah latihan militer gabungan yang sedang berlangsung yang melibatkan pasukan AS dan Korea Selatan di perairan dekat Semenanjung Korea. Korea Utara melakukan latihan dari 25 September hingga 09 Oktober, dan meluncurkan beberapa rudal balistik untuk menguji kemanjuran kemampuan persenjataan nuklir taktis negara tersebut.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengawasi peluncuran dua rudal jelajah strategis jarak jauh. Media pemerintah pada Kamis (13/10/2022) melaporkan, peluncuran rudal tersebut sebagai bagian dari uji coba untuk mengkonfirmasi keandalan dan operasi senjata berkemampuan nuklir yang dikerahkan ke unit militer.

Baca Juga


"Uji coba dilakukan pada Rabu (12/10/2022), dan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tempur dan kekuatan rudal jelajah yang dikerahkan ke Tentara Rakyat Korea untuk operasi nuklir taktis," kata laporan media pemerintah Kantor Berita Pusat Korea (KCNA). 

Menurut KCNA, uji coba itu adalah peringatan bagi negara musuh. Kim mengatakan, Korea Utara harus terus memperluas lingkup operasional angkatan bersenjata strategis nuklir untuk mencegah krisis militer penting dan krisis perang setiap saat.  

KCNA melaporkan, dua rudal yang ditembakkan pada Rabu terbang selama 10.234 detik untuk sejauh 2.000 kilometer. Tidak diketahui apakah peluncuran tersebut terdeteksi oleh pihak berwenang di Korea Selatan, Jepang, atau Amerika Serikat, yang sering memantau dan merilis informasi tentang aktivitas senjata Korea Utara.

Pada Senin (10/10/2022) KCNA mengatakan, Kim telah memandu latihan taktis nuklir yang menargetkan Korea Selatan selama dua minggu terakhir. Latihan ini sebagai protes atas latihan angkatan laut gabungan oleh pasukan Korea Selatan dan AS yang melibatkan sebuah kapal induk.  

Korea Utara pertama kali melakukan uji coba rudal jelajah "strategis" pada September 2021. Para analis menilai rudal tersebut sebagai senjata pertama Korea Utara yang mempunyai kemampuan nuklir.  

 

Rudal jelajah adalah senjata kecil yang baru-baru ini dikembangkan oleh Korea Utara. Rudal ini dinilaimampu terbang rendah dan bermanuver untuk menghindari pertahanan rudal dengan lebih baik.

Tahun lalu, Kim mengatakan, mengembangkan bom yang lebih kecil adalah tujuan utama negara. Para pejabat di Seoul mengatakan, Korea Utara melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017, dan mengembangkan perangkat yang lebih kecil bisa menjadi salah satu tujuannya.  Rudal jelajah Korea Utara biasanya kurang diminati daripada rudal balistik karena tidak secara eksplisit dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Para analis mengatakan, rudal jelajah dan rudal balistik jarak pendek yang dapat dipersenjatai dengan bom konvensional atau nuklir sangat tidak stabil. Karena jenis hulu ledak yang dibawa tidak diketahui.

 

"Ini mengejutkan, bukan hanya karena hal itu berlalu begitu cepat melewati ancaman yang terus-menerus dan eksistensial, tetapi juga karena membingkai strategi yang mencari diplomasi berkelanjutan menuju denuklirisasi ketika Korea Utara dengan begitu meyakinkan menunjukkan penolakannya terhadap negosiasi," ujar diplomat AS untuk Asia Timur di bawah mantan Presiden Barack Obama, Daniel Russel.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler