Penderita Kolesterol Tinggi Masih Boleh Makan Telur, Ini Syaratnya

Telur dapat menyebabkan kadar kolesterol naik jika dikonsumsi secara berlebihan.

Flickr
Telur mata sapi. Penderita kolesterol tinggi masih dapat makan telur.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi Ulva Rezatiara dari Universitas Gadjah Mada mengatakan orang yang punya kolesterol tinggi masih boleh makan telur. Syaratnya, jumlahnya tetap sesuai batas.

"Penderita kolesterol masih aman untuk mengonsumsi telur dengan cacatan secukupnya atau tidak berlebihan dan tetap menjaga pola makan dan gaya hidup sehat," kata Ulva kepada Antara, Jumat (14/10/2022).

Namun, Ulva tetap menyarankan orang yang punya penyakit kolesterol untuk berkonsultasi dulu kepada dokter sebelum mengonsumsi telur agar mengetahui porsi yang tepat untuk dirinya. Dia menjelaskan telur memang akan menyebabkan kadar kolesterol naik jika dikonsumsi secara berlebihan. Bagian kuning telur mengandung lebih banyak kolesterol dibandingkan bagian putih telur.

Bertepatan dengan Hari Telur Sedunia yang jatuh pada 14 Oktober, Ulva menjelaskan telur adalah salah satu makanan bergizi dan baik untuk tubuh. Telur mengandung protein, lemak, karbohidrat serta mineral seperti kalsium, fosfor, besi, seng dan berbagai vitamin seperti vit.A, Vit.B1, Vit.B2, dan niasin.

Baca Juga


Untuk orang-orang dewasa yang sehat pada umumnya, batas konsumsi telur maksimal adalah satu hingga dua butir per hari. Batasan ini sesuai rekomendasi dari The American Heart Association.

Meski demikian, batas konsumsi maksimal akan berbeda tergantung dari kondisi setiap individu. Menurut Ulva, orang dengan indikasi penyakit tertentu seperti jantung, kolesterol, dan diabetes memiliki batas konsumsi telur maksimal yang berbeda dengan orang sehat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan tubuh.

Ikatan Dokter Anak Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi telur, bagian dari gerakan makan telur dan ikan setiap hari. Gerakan ini dibuat untuk mengejar target pemerintah menurunkan angka kekerdilan menjadi 14 persen pada 2024.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler