Kumpulkan Jajaran Polri Se-Indonesia, Kompolnas Sebut Jokowi tak Marah

Arahannya bagaimana mengembalikan kepercayaan publik.

Republika/dessy suciati
Presiden Jokowi akan memberikan pengarahan kepada jajaran pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang meliputi pejabat utama Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres dari seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10).
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak marah saat mengumpulkan dan memberikan arahan kepada seluruh jajaran Polri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10). Dalam acara itu, kata dia, Jokowi menyoroti kepercayaan publik terhadap kinerja kepolisian yang menurun drastis.

Baca Juga


“Arahannya bagaimana mengembalikan kepercayaan publik… Nggak (marah). Hanya stressing supaya cepat naik,” kata Benny di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip pada Sabtu (15/10).

Benny menyampaikan, Presiden mengumpulkan jajaran kepolisian dari Pati Mabes Polri, Kapolda, hingga Kapolres se-Indonesia agar tak kembali melakukan pelanggaran dan kesalahan. Selain itu, kepolisian juga diminta agar melakukan perbaikan serta responsif dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat.

“Ya jangan melakukan pelanggaran lah. Layani yang baik. Cepat responnya termasuk ke media,” kata dia.

Presiden, lanjut Benny, juga meminta agar Polri segera memperbaiki kinerjanya. Salah satu kinerja kepolisian yang menjadi sorotan publik yakni dalam kasus Ferdy Sambo yang juga menyeret sejumlah perwira polri.

Selain itu, Benny juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi tak akan mengganti Kapolri Jenderal Listyo.

“Nggak. Nggak ada. Kan beliau sudah menyatakan sendiri,” ujar Benny.

Sebelumnya, usai mendapatkan arahan dari Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut tingkat kepercayaan publik terhadap Polri semakin menurun. Beberapa kasus yang terjadi menyebabkan penurunan kepercayaan publik, seperti kasus yang menyeret nama mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

“Karena ada peristiwa Ferdy Sambo dan juga beberapa kasus yang kemudian berdampak kepada persepsi negatif, maka saat ini tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menjadi rendah,” kata Kapolri saat memberikan keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta.

Kapolri pun berkomitmen untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap kepolisian. Ia ingin ada kesolidan untuk saling mengingatkan antar anggota. Selain itu, jajaran kepolisian juga diminta untuk memiliki kepekaan atau sense of crisis terhadap situasi yang sulit saat ini.

“Sehingga kemudian apa yang dilakukan oleh Polri betul-betul bisa mengembalikan kepercayaan publik. Kita bisa mengembalikan apa yang menjadi harapan kita menjadi Polri yang dekat dan dicintai masyarakat,” ungkap Listyo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler