Tentara Israel Serang Siswa dan Petani Palestina dengan Gas Air Mata
Tentara Israel menargetkan petani Palestina untuk cegah mereka garap lahan
REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON – Pasukan Israel pada Senin (18/10/2022) menyerang siswa Palestina saat mereka meninggalkan sekolah mereka di daerah pendudukan kota Hebron, di Tepi Barat selatan.
Pasukan Israel juga menahan satu orang sementara beberapa lainnya meninggal lemas karena menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh tentara ke arah mereka.
“Pasukan Israel berusaha memasuki salah satu sekolah tetapi ketika kepala sekolah mencegah mereka memasukinya, mereka menembakkan tabung gas air mata ke dalam sekolah yang menyebabkan beberapa kasus mati lemas di antara para siswa dan staf,” menurut keamanan Palestina dan sumber-sumber lokal.
“Para tentara juga menahan seorang siswa berusia 17 tahun dari sekolah lain,” kata sumber tersebut dilansir dari Wafa, Senin (17/10/2022).
Sementara itu, mahasiswa di kampus Kadoorie college Arroub, dekat Hebron, bentrok dengan pasukan Israel yang menembakkan bom suara dan gas air mata ke arah mereka yang menyebabkan mereka mati lemas.
Tidak hanya itu, pasukan pendudukan Israel juga menembakkan gas air mata kepada para petani Palestina, di sebelah timur Jalur Gaza.
Tentara Israel yang ditempatkan di pagar perbatasan timur kota Gaza menembakkan beberapa granat gas air mata ke arah para petani yang bekerja di tanah mereka, tembakan itu memaksa mereka untuk pergi karena takut terluka.
Beberapa petani mengeluhkan kerusakan tanaman mereka akibat kebakaran yang disebabkan oleh bom gas air mata.
Menurut petani, pasukan Israel secara rutin menargetkan daerah di sepanjang pagar perbatasan dengan Jalur Gaza dan mencegah pemiliknya mengembangkan atau mengolah tanah mereka.
Sementara itu, Otoritas pendudukan Israel menahan 5300 warga Palestina sejak awal tahun ini. Termasuk di dalamnya 111 wanita, 620 anak di bawah umur, dan 1.610 penangkapan secara administratif.
“Jumlah penahanan tertinggi tercatat di Yerusalem Timur yang diduduki dan mencapai 2.353 orang, dan tingkat tertinggi tercatat pada April dan mencapai 1.228 kasus,” kata Menurut Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS) dilansir dari Wafa.
PPS mengatakan bahwa ketika tentara Israel menyerbu kota-kota dan kamp-kamp pengungsi untuk menahan para aktivis, banyak warga Palestina tewas dalam proses tersebut. Mereka kebanyakan tewas karena peluru bersarang ditubuh mereka oleh tembakan tentara Israel.
Sumber: wafa, wafa