Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah di Indonesia
Masyarakat diminta kenali dan waspadai tanda tanah longsor, hingga banjir bandang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini prakiraan hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Dalam informasi yang dikutip dari situs BMKG, Rabu (19/10/2022), disampaikan bahwa potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang terjadi di sejumlah provinsi. Antara lain Provinsi Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Riau, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan awal musim hujan sudah dimulai sejak September 2022. Sedangkan puncak musim hujan diprediksi terjadi pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023.
Menurut Dwikorita, berdasarkan Climate Outlook 2023 yang diterbitkan BMKG, beberapa wilayah diprediksi berpotensi mendapatkan curah hujan tahunan yang cukup tinggi. Yaitu lebih dari 2.500 mm/tahun, terjadi di wilayah Sumatra utamanya sekitar pegunungan Bukit Barisan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Sumatra Selatan.
Kemudian, sebagian Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian besar Kalimantan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Selatan, dan sebagian besar Papua.
Adapun daerah yang diprediksi mengalami hujan tahunan di atas normal adalah sebagian kecil Jambi bagian selatan, sebagian kecil Jawa Barat bagian utara, dan sebagian kecil Jawa Timur bagian timur.
Selain itu, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian selatan, sebagian kecil Bali bagian utara, sebagian NTB, dan sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian timur.
Ia mengingatkan masyarakat yang tinggal di bantaran atau lembah sungai harus betul-betul waspada terjadinya banjir maupun banjir bandang. Demikian juga dengan masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang berpotensi terjadi tanah longsor.
"Kenali tanda-tanda akan terjadinya tanah longsor ataupun banjir dan banjir bandang," katanya.