Jokowi: Indonesia Jadi Titik Terang di Tengah Kesuraman Ekonomi Dunia

Jokowi berharap kepercayaan global terhadap Indonesia akan semakin baik.

Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain saat menghadapi berbagai ancaman krisis ekonomi dunia.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain saat menghadapi berbagai ancaman krisis ekonomi dunia. Bahkan, kata dia, Managing Director IMF Kristalina Georgieva pun menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia menjadi titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.

Baca Juga


Dengan kondisi ini, Jokowi berharap kepercayaan global terhadap Indonesia akan semakin baik. Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan pembukaan Trade Expo Indonesia ke-37 di Kabupaten Tangerang, Rabu (19/10/2022).

“Minggu yang lalu, Managing Director-nya IMF mengatakan, bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia. Ini yang ngomong bukan kita lho ya, Kristalina Managing Director-nya IMF. Titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia,” kata Jokowi.

Namun demikian, Jokowi mengingatkan agar Indonesia tetap harus berhati-hati dan waspada terhadap kondisi dunia saat ini. Sebab, krisis dunia yang mengancam banyak negara saat ini sulit diprediksi dan dikalkulasi dampaknya.

Jokowi menceritakan, dari komunikasinya dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva, disampaikan bahwa saat ini sudah ada 16 negara yang sudah menjadi pasien International Monetary Fund (IMF) dan 28 negara lainnya tengah mengantre.

Melihat kondisi di dunia saat ini, ia pun bersyukur pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik, yakni tumbuh 5,44 persen. Bahkan ia meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga nanti masih bisa di atas 5,4 persen.

“Sekali lagi, kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,44 persen. dan saya masih meyakini di kuartal ketiga ini kita juga masih tumbuh di atas 5, atau di atas 5,4,” kata dia.

Optimisme pertumbuhan ekonomi itu disampaikan Jokowi dengan melihat beberapa indikator. Seperti neraca dagang Indonesia yang terus mengalami surplus, kemudian adanya pertumbuhan kredit sebesar 10,7 persen, serta indeks kepercayaan konsumen yang masih di angka 124,7 persen.

“Semuanya masih pada kondisi yang baik-baik. Tetapi sekali lagi, dalam kondisi yang sangat sangat sangat sulit seperti ini, kerja keras adalah kuncinya,” ucap dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler