Musra Kembali akan Digelar di 10 Kota Hingga Akhir 2022
Musra yang terdekat digelar di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Ahad (23/10).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia akan kembali digelar dalam waktu dekat. Tak tanggung-tanggung, Musra akan diadakan di sepuluh kota hingga akhir tahun ini.
Untuk diketahui, Musra Indonesia diinisiasi oleh relawan Jokowi. Musra merupakan ajang menyerap aspirasi masyarakat soal siapa tokoh nasional yang layak untuk 2024.
Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea menegaskan, aspirasi rakyat di seluruh Indonesia mesti disalurkan dan disuarakan. Menurutnya, Musra mewadahi aspirasi di tengah pembahasan capres-cawapres oleh partai-partai politik yang belum final hingga saat ini.
"Musra mewadahi kebutuhan itu di tengah pembahasan capres-cawapres oleh partai-partai politik yang belum final hingga saat ini," ujar dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/10/2022).
Untuk itu, Andi Gani mengundang, rakyat untuk mengikuti Musra dan menyampaikan aspirasi terkait sosok pemimpin yang diinginkan pada 2024.
"Waktunya rakyat Indonesia harus bersuara, ayo sampaikan apa maunya lewat Musra," tegas Andi Gani.
Penanggungajawab Pembina Musra Indonesia Budi Arie Setiadi mengundang seluruh rakyat untuk meramaikan Musra di daerah masing-masing. "Musra memanggil seluruh rakyat untuk membanjiri acara. Musra ini seperti pilpres kecil di daerah-daerah," katanya.
Budi Arie menjelaskan, Musra yang terdekat digelar di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Ahad (23/10). Sedangkan Musra terakhir tahun ini dihelat di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (17/12).
Ketua Panitia Musra Indonesia Panel Barus menjelaskan, Musra merupakan gerakan aspiratif yang ditujukan untuk menyerap aspirasi rakyat terhadap sosok calon pemimpin pada 2024.
"Musra ini merupakan sebuah gerakan aspiratif yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menyampaikan pendapat dan keinginan terhadap sosok kepemimpinan nasional, yang diharapkan oleh rakyat Indonesia pada 2024," ujarnya.
Panel menambahkan, Musra Indonesia adalah sebuah mekanisme yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam menyusun kerangka kriteria kepemimpinan yang diharapkan di masa depan.
Ia menegaskan, Musra tidak didesain untuk menutup-nutupi suara rakyat yang menginginkan tokoh terbaik untuk memimpin bangsa ini.
"Hasil Musra 100 persen pilihan rakyat, tidak didiskon sedikitpun," ucapnya.
Adapun, jadwal Musra hingga akhir tahun, sebagai berikut, Riau (23 Oktober), Palembang (29 Oktober), Batam (5 November), Padang (6 November), Serang (12 November), Makassar (13 November), Surabaya (4 Desember), Banjarmasin (11 Desember), Mamuju ( 15 Desember), dan Kupang (17 Desember).