Kampus Merdeka Fair Ajak Pemangku Kepentingan Lanjutkan Transformasi Pendidikan

Hasil dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diklaim telah terlihat.

istimewa/doc humas
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, saat berbicara di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan (LP) Ma
Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali mengadakan Kampus Merdeka Fair pada 19-20 Oktober 2022. Gelaran yang dilakukan di enam kota ini singgah di Kota Gudeg dan menggandeng Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai tuan rumah.


Dalam sambutan yang disampaikan secara daring, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengajak seluruh pemangku kepentingan yang hadir dalam Kampus Merdeka Fair untuk terus memperjuangkan transformasi pendidikan tinggi yang telah bergulir selama tiga tahun terakhir.

"Semangat untuk bertransformasi ini harus kita kuatkan karena kita saat ini masih berada di tahap-tahap awal dari perjalanan panjang memperbaiki dunia pendidikan tinggi Indonesia. Masih banyak aspek yang perlu kita maksimalkan agar program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka berjalan dengan optimal, terutama dari segi jumlah mahasiswa, perguruan tinggi, dan mitra yang terlibat," ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa hasil dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah mulai terlihat. Berbagai pemangku kepentingan mulai dari pimpinan perguruan tinggi, mahasiswa, hingga mitra industri, memberikan tanggapan positif terhadap program ini yang dianggap telah membuka banyak ruang kolaborasi lintas sektor, mendorong banyak inovasi, dan memberikan bekal berharga untuk melangkah ke masa depan.

Pada kesempatan ini, Mendikbudristek memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah ikut mendukung penyelenggaraan program MBKM. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mengupayakan transformasi pendidikan tinggi selama tiga tahun terakhir. Mari terus memperkuat kolaborasi dan gotong royong kita untuk bergerak serentak mewujudkan MBKM," katanya.

Kampus Merdeka Fair diselenggarakan untuk menyediakan wadah komunikasi bagi pemangku kepentingan, dan menyelaraskan pemahaman mengenai dampak positif kebijakan MBKM demi terwujudnya transformasi pendidikan tinggi. Universitas Negeri Yogyakarta menjadi perguruan tinggi kedua yang menjadi tuan rumah Kampus Merdeka Fair setelah Universitas Negeri Padang.

“Alhamdulillah sinergi bersama dengan Kemendikbudristek dan para mitra kerja, Universitas Negeri Yogyakarta dipercaya jadi tuan rumah Kampus Merdeka Fair sebagai implementasi program yang sangat luar biasa dari Mas Menteri,” ucap Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Profesor Sumaryanto, kepada media yang hadir di acara ini.

Bagi perguruan tinggi, Kampus Merdeka Fair memberikan sesi berbagi kisah sukses pelaksanaan Kampus Merdeka Mandiri, baik oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta. Di Kampus Merdeka Fair ini, selain tuan rumah, ada tiga perguruan tinggi lainnya yang akan menceritakan pengalaman penerapan Kampus Merdeka Mandiri yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Ahmad Dahlan, dan Politeknik ATK Yogyakarta.

Di sesi collaborative insight, para peserta yang terdiri dari 200 pimpinan perguruan tinggi dapat berdiskusi dengan kepala-kepala program Kampus Merdeka. Tak hanya itu, untuk mitra perguruan tinggi, Kampus Merdeka Fair menyediakan sesi diskusi dengan mitra industri. Khusus untuk 1.000 mahasiswa yang hadir, mereka akan mendapatkan wawasan yang lebih dalam atas masing-masing program Kampus Merdeka sekaligus pelatihan oleh para alumni program Kampus Merdeka.

“Kami tahu dari program Kampus Merdeka ini, adik-adik mahasiswa bisa mempercepat masa tunggunya setelah studi di Universitas Negeri Yogyakarta atau di kampus mereka masing-masing. Oleh sebab itu, dengan tata kelola kegiatan seperti ini harapannya masa tunggu mahasiswa rendah,” kata Sumaryanto terkait dampak positif program Kampus Merdeka bagi mahasiswa.

Lebih lanjut ia menyampaikan pesan untuk mahasiswa agar mengoptimalkan program Kampus Merdeka. “Jarang ada kegiatan yang spektakuler seperti ini. Selain itu, program tersebut juga dalam rangka meyakinkan bahwa perguruan tinggi hadir tidak hanya dalam interaksi di kampus, tapi di luar kampus pula,” ucapnya.

Penyelenggaraan Kampus Merdeka Fair akan berlanjut di empat kota lainnya, yaitu Pontianak, Jakarta, Malang, dan Singaraja, Bali. Kegiatan ini berlangsung hingga bulan November mendatang, dan ditutup dengan acara Festival Kampus Merdeka yang merupakan agenda tahunan Kemendikbudristek.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler