Overdosis Parasetamol Dapat Sebabkan Urine Berdarah, Ujungnya Gagal Hati-Gagal Ginjal

Dalam kejadian langka, overdosis parasetamol bisa membuat urine berdarah.

www.freepik.com.
Obat pereda nyeri (ilustrasi). Overdosis parasetamol dapat memicu urine berdarah.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parasetamol adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai rasa sakit dan nyeri. Sama seperti obat lainnya, menurut National Health Services (NHS) di Inggris, obat ini juga memiliki efek samping.

Salah satu masalah yang lebih serius dikenal sebagai hematuria atau urine berdarah. Dr Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy mengatakan overdosis parasetamol dapat menyebabkan hematuria.

"Sekitar 100 ribu orang terlihat di unit gawat darurat setiap tahun di Inggris dengan overdosis parasetamol, dan sekitar setengahnya memerlukan perawatan di rumah sakit," ujar dr Lee, seperti dilansir dari laman Express, Ahad (23/10/2022).

Baca Juga



Dr Lee mengatakan, overdosis parasetamol dapat menyebabkan gagal hati dibarengi dengan dengan mual, muntah, dan penyakit kuning (kulit kuning). Gagal hati terjadi lebih dulu, tetapi itu mungkin terus berkembang menjadi gagal ginjal.

"Bahkan, hanya mengonsumsi tablet lebih dari yang direkomendasikan saat ini dapat mengakibatkan gagal hati dan ginjal," jelas dr Lee.

Itulah mengapa sangat penting untuk tetap berpegang pada dosis yang disarankan. NHS juga memperingatkan terhadap jumlah yang lebih tinggi karena overdosis dapat memiliki konsekuensi serius.

Layanan kesehatan menjelaskan Anda harus menahan godaan untuk minum lebih banyak tablet pereda nyeri, bahkan jika rasa sakit Anda sangat buruk. Porsi standar yang perlu diikuti adalah satu atau dua tablet parasetamol 500 mg yang diminum hingga empat kali dalam periode 24 jam.

Bagaimana jika Anda mengonsumsi lebih banyak lalu terjadi hematuria? Dr Lee mengingatkan untuk segera konsultasiberbicara dengan dokter. "Jika menemukan darah dalam urine atau urine terlihat merah, Anda harus segera menemui dokter," ujar dr Lee.

Dr Lee mengingatkan, parasetamol harus dihentikan segera setelah diagnosis dicurigai. Anda akan diawasi dengan ketat secara medis. Sangat penting untuk tetap terhidrasi dengan baik.

Selain penggunaan parasetamol secara berlebihan, darah dalam urine juga bisa menandakan masalah serius lainny. Kanker atau infeksi saluran kemih dapat menjadi penyebabnya.

Kabar baiknya adalah bahwa darah dalam urine dianggap sebagai efek samping parasetamol yang langka. Dr Lee mengatakan dalam penelitian Amerika tahun 2022, sebanyak 172 dari 109.280 orang (0,16 persen) ditemukan memiliki darah dalam urine mereka.

"Mereka yang mengalaminya lebih banyak perempuan, berusia 60 atau lebih, dan telah menggunakan parasetamol selama lebih dari satu bulan."

Layanan kesehatan nasional (NHS) di Inggris juga mengingatkan parasetamol umumnya aman selama Anda tetap pada dosis yang benar. "Anda harus selalu menggunakan parasetamol secara bertanggung jawab dan hati-hati dan tidak melebihi dosis maksimum."

Selain itu, selalu perlakukan obat apa pun bahkan obat herbal alami bijaksana. Obat jenis apa pun perlu dikonsumsi hanya jika Anda benar-benar membutuhkannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler