Karya Seni Jadi Sasaran Protes Para Aktivis Iklim
Galeri seni telah menjadi tempat populer untuk para aktivis melakukan protes
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Karya seni Claude Monet telah menjadi sasaran terbaru para aktivis iklim untuk menyuarakan protes iklim terkait makanan. Aktivis lingkungan Jerman melemparkan kentang tumbuk ke salah satu lukisan Monet di museum Potsdam pada Ahad (23/10/2022).
Dua aktivis dari kelompok Letzte Generation memasuki Museum Barberini dan menyirami lukisan Les Meules karya Monet sebelum menempelkan tangan mereka ke dinding. Para aktivis mengatakan, aksi itu dirancang sebagai peringatan dalam menghadapi bencana iklim.
Sembilan hari sebelumnya, aktivis dari kelompok Just Stop Oil melemparkan sup tomat di atas lukisan Bunga Matahari karya Vincent van Gogh di Galeri Nasional London.
“Orang-orang kelaparan, orang-orang kedinginan, orang-orang sekarat,” kata salah satu aktivis dalam sebuah video, dilansir The Guardian, Selasa (25/10/2022).
“Kami berada dalam bencana iklim dan yang Anda takutkan hanyalah sup tomat atau kentang tumbuk di atas lukisan. Anda tahu apa yang saya takutkan? Saya takut karena sains memberi tahu kita bahwa kita tidak akan bisa memberi makan keluarga kita pada tahun 2050,” kata para aktivis.
Para aktivis melakukan aksi itu karena geram terhadap langkah pemerintah dan pihak berwenang lainnya dalam memerangi perubahan iklim. Di beberapa negara perubahan iklim berdampak pada hasil panen tanaman pangan sehingga menyebabkan krisis pangan.
“Apakah perlu kentang tumbuk pada lukisan untuk membuatmu mendengarkan? Lukisan ini tidak akan bernilai apa-apa jika kita harus berebut makanan. Kapan Anda akhirnya akan mulai mendengarkan?" kata para aktivis.
Kelompok Letzte Generation telah memutuskan untuk menjadikan karya Monet sebagai panggung dan publik sebagai penonton dalam menyampaikan pesannya. Seorang juru bicara museum mengatakan, lukisan itu dilindungi oleh kaca dan tidak mengalami kerusakan.
Juru bicara itu mengatakan, polisi tiba dengan cepat dan tangan para pengunjuk rasa terlepas dari dinding "dengan relatif mudah".
Tahun lalu, anggota Letzte Generation melakukan aksi mogok makan di luar gedung Reichstag di Berlin untuk memprotes kurangnya tindakan politik atas darurat iklim. Awal tahun ini, mereka menempelkan diri ke beberapa jalan raya tersibuk di Jerman.
Kelompok Letzte Generation menuduh pemerintah Jerman mengabaikan semua peringatan dan membawa negara itu ke ujung jurang. Kelompok itu mengatakan, aksi yang mereka lakukan adalah upaya untuk mencegah masyarakat dari kehancuran.
“Menghadapi kenyataan ini, kami menerima (denda) tinggi, tuntutan pidana dan perampasan kebebasan tanpa gentar,” kata kelompok Letzte Generation di situs webnya.
Galeri seni telah menjadi tempat populer untuk protes yang menarik perhatian baru-baru ini. Pada Juli, dua anggota kelompok aktivis iklim Italia, Ultima Generazione menempelkan telapak tangan mereka ke kaca yang melindungi lukisan Primavera Sandro Botticelli di galeri Uffizi Florence. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Ultima Generazione No Gas No Carbone” (Generasi Terakhir, Tanpa Gas, Tanpa Batubara).
Dua minggu lalu, juru kampanye Just Stop Oil menempelkan diri ke bingkai lukisan The Last Supper berusia 500 tahun di Royal Academy di London.